Wednesday, December 9, 2015

Juara Dunia Tinju Dikecam karena Keyakinannya pada Kitab Suci

 

Juara dunia tinju kelas berat, Tyson Fury, menuai kecaman akibat mengekspresikan keyakinannya dalam menentang homoseksual dan aborsi.

Kepolisian Manchester membenarkan bahwa mereka tengah menyelidiki kasus yang melibatkan Fury. Polisi menyebut Fury dilaporkan telah menyebarkan kebencian terhadap kaum homoseksual dalam sebuah wawancara dengan media Inggris.

Fury dianggap menyamakan homoseksual dengan paedofilia, kecenderungan menyukai seks dengan anak-anak. Juara dunia asal Inggris ini bahkan mendapat petisi yang meminta dirinya dicoret dari daftar calon penerima penghargaan BBC Personality of The Year.

Fury juga dituduh bersikap sexism dengan menyatakan bahwa tempat kaum perempuan adalah di dapur. Namun, gugatan terhadap Fury lebih dikaitkan dengan pernyataannya soal homoseksualitas.

Dalam wawancara dengan media Inggris, Fury menyebut bahwa ada tiga hal yang harus diluruskan di dunia. "Salah satunya adalah legalisasi homoseksualitas di banyak negara. Hal lainnya adalah aborsi dan paedofilia," kata Fury.

"Pada dekade 1950 dan 1960-an, siapa yang pernah berpikir bahwa dua hal tersebut (homoseksual dan aborsi) dilegalkan?"

Fury, seorang penganut Kristen yang taat, menyangkal bahwa dirinya adalah seseorang yang anti-kaum homo dan menentang aborsi. Fury mengaku bahwa ia hanya mengatakan hal-hal yang ditulis dalam Kitab Suci.

"Ini keyakinan saya, seperti juga saya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat," lanjutnya.

Fury baru saja merebut gelar juara dunia tinju kelas berat dengan mengalahkan juara bertahan, Wladimir Klitschko, lewat kemenangan angka mutlak di Duesseldorf, bulan lalu. Ia kini menyandang sabuk juara WBA, IBF, dan WBO.

Sementara itu, BBC menolak petisi yang meminta agar Fury dicoret dalam daftar calon penerima penghargaan. Mereka menyebut, hal tersebut merupakan urusan pribadi Fury.Juara dunia tinju kelas berat, Tyson Fury, menuai kecaman akibat mengekspresikan keyakinannya menentang homoseksual dan aborsi.

No comments:

Post a Comment