Monday, April 11, 2016

Lagi-Lagi Tiga Warna Yang Berbeda Masuk Ke Podium MotoGP



Podium GP Americas di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Minggu (10/4/2016), menjadi tempat bagi tiga pebalap dari tim pabrikan berbeda.

Marc Marquez yang mewakili tim Repsol Honda berdiri di atas podium tertinggi setelah meraih kemenangan keempat beruntunnya di sirkuit ini.

Jorge Lorenzo dari tim Movistar Yamaha finis di urutan kedua, sementara Andrea Iannone, yang membalap bersama Ducati, berdiri di posisi ketiga.

Berdirinya tiga pebalap dari tim berbeda di atas podium juga terjadi pada seri pertama musim ini, GP Qatar, pertengahan Maret lalu. Ketika itu, Lorenzo yang finis pertama berdiri di antara Andrea Dovizioso (Ducati) dan Marquez.

Pada seri kedua yang berlangsung pekan lalu di Argentina, Ducati gagal meloloskan wakil mereka ke podium, menyusul kecelakaan yang menimpa Iannone dan Dovizioso di tikungan kedua terakhir sebelum finis.

Repsol Honda meloloskan dua wakilnya ke podium, yaitu Marquez, yang finis di urutan pertama, dan Dani Pedrosa di urutan ketiga. Valentino Rossi mewakili Movistar Yamaha finis di urutan kedua.

Dari tiga seri yang sudah berjalan, hanya ada satu pebalap yang selalu naik podium, yaitu Marquez. Dia kini memimpin klasemen dengan 66 poin.

Lorenzo berada di urutan kedua klasemen dengan 45 poin, disusul Rossi dengan 33 angka.

Rossi: Satu Kesalahan Kecil dan Kamu Harus Membayarnya



Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, gagal menyelesaikan balapan untuk kali pertama musim ini setelah terjatuh pada lap kedua GP Americas di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Minggu (10/4/2016).

"Situasinya jelas berbeda dengan ban sekarang. Tahun lalu, dengan Bridgestone juga ada beberapa masalah, tetapi sangat aman untuk ban depan," kata Rossi.

"Tahun ini (dengan ban Michelin), jika kamu membuat satu kesalahan kecil, kamu harus membayarnya," ujarnya menambahkan.

Rossi terjatuh saat melewati tikungan 2, yang merupakan tikungan cepat ke kanan. Dia terjatuh ketika berada di urutan keenam.



"Ketika saya sadar (dengan apa yang terjadi), motor saya sudah sekitar 30 meter di depan," aku pebalap Italia tersebut.

Setelah kecelakaan tersebut, Rossi mengatakan bahwa untuk meningkatkan keselamatan berkaitan ban depan, sangat tergantung dari tim dan pebalap.

"Buat saya, hal seperti ini normal saja. Menurut saya, ini seperti ban Pirelli di Superbike, jika kamu melakukan kesalahan, kamu akan terjatuh. Dengan Bridgestone, kamu bisa membuat kesalahan kecil tanpa terjatuh," ujar Rossi.

"Ban Michelin punya performa yang bagus, enak buat balapan dan saya menyukainya. Masalahnya adalah kamu tidak boleh membuat kesalahan," kata pemilik sembilan gelar juara dunia tersebut.

Rossi mengaku sudah mengalami masalah sejak awal balapan berkaitan dengan kopling, sama seperti saat turun pada GP Argentina, pekan lalu.

"Hasil ini sangat disayangkan karena kami bekerja dengan sangat baik sepanjang akhir pekan ini. Saya sangat kompetitif -lebih dari balapan sebelumnya di sini- dan bisa menjalani balapan yang bagus. Namun, saya melakukan kesalahan, itulah yang terjadi," aku Rossi

Gagal finis berarti tidak ada poin yang didapat Rossi di Austin. Dengan koleksi 33 poin, dia kini tergeser ke peringkat ketiga klasemen dan tertinggal 33 angka dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang memuncaki klasemen.

Rekan satu timnya, Jorge Lorenzo, naik ke urutan kedua dengan koleksi 45 angka, unggul 12 poin atas Rossi.

Ini Kata Dovizioso Setelah Disenggol Pedrosa



Pebalap tim Ducati Andrea Dovizioso sepertinya belum dapat berkah naik podium di dua seri terakhir MotoGP 2016 di Argentina dan Amerika Serikat. Dua kali sudah ia dipaksa “menyium” aspal karena ulah pebalap lain, padahal peluangnya sangat besar setidaknya juara dua.

Apes pertama ia rasakan ketika disenggol dari belakang oleh rekan setim Andrea  Iannone saat berebut posisi kedua di GP Argentina. Sepeda motor Iannone tergelincir hingga ikut menyapu Dovizioso, malang buat Ducati sebab kejadian itu berlangsung dua tikungan menjelang garis finis.

Dovizioso terpaksa menuntun motornya menuju finis dan akhirnya mendapat urutan ke-13 sedangkan Iannone tidak bisa melanjutkan balapan lantas dihukum karena dianggap “terlalu percaya diri” saat berusaha mendahului.

Insiden kedua terjadi pada lap ketujuh di GP Americas saat Dovizioso yang sedang menempati posisi ketiga di depan Dani Pedrosa. Pebalap Repsol Honda itu kehilangan kendali sebelum masuk tikungan hingga akhirnya terseret di aspal, hempasan motor itu menyeret Dovizioso hingga terjatuh juga.

Pedrosa sudah meminta maaf dua kali atas kejadian itu, pertama selepas keduanya terjatuh dan kedua ketika menghampiri paddock Ducati setelah ia masuk pit pada lap ke-12. Belum ada keterangan apa yang dibicarakan Pedrosa selama beberapa menit di sana.

Setelah itu Dovizioso mengatakan tidak ada cedera serius akibat kecelakaan itu. Ia mengatakan dampaknya bisa saja lebih buruk lagi.

“Saya kenal Dani selama beberapa tahun. Dani bukan pebalap yang ambil banyak risiko. Semua orang ada batasnya. Kesalahan bisa saja terjadi. Tapi Dani bukan ‘Kamikaze’, yang mencoba mendahului setiap kali mengerem. Ketika seseoran melakukan kesalahan dan menyebabkan masalah buat pebalap lain, itu sangat buruk. Tapi ini berbeda dari Argentina,” jelas Dovizioso di paddock Ducati seperti diberitakan Crash.net, Senin (11/4/2016).

Dovizioso mengaku mengerem terlalu terlambat. Hal ini yang bikin ia melebar sebelum tertabrak. Ia mengatakan Pedrosa tidak fokus dan mengikutinya. Ketika Pedrosa mengerem sudah terlambat untuk mengoreksi keadaan.

“Tetap perasaan saya dengan sepeda motor tidak 100 persen bertarung untuk menang, tapi saya sangat bahagia mendapat kemungkinan naik podium setiap lomba. Dari ketiga lomba saya pikir saya telah melakukan strategi sempurna. Bukan salah saya atas apa yang terjadi. Saya tidak bisa mengatur (kecelakaan),” kata Dovizioso.

Pedrosa Meminta Maaf Langsung ke Markas Ducati



Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, jalan kaki mengunjungi paddock tim Ducati seusai memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan balapan di GP Americas, Minggu (10/4/2016). Selama beberapa menit di sana, Pedrosa terlihat berbicara langsung dan meminta maaf kepada pebalap Ducati Andrea Dovizioso.

Beban di pundak Pedrosa bisa jadi besar. Karena dia, Dovizioso terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Peristiwa itu terjadi pada lap ketujuh ketika keduanya berebut posisi ketiga.

Pedrosa kehilangan kendali saat mengerem keras sebelum masuk tikungan. Sepeda motor Honda RC213V yang ditunggangi bergoyang hingga terjatuh.

Malang buat Dovizioso, yang ketika itu melebar di tikungan. Ia tertabrak dari belakang oleh RC213V yang terempas.

Usai jatuh, Dovizioso sempat menoleh untuk mencari tahu penyebab kecelakaan. Pedrosa berlari menghampirinya sambil terlihat berbicara meminta maaf. Dovizioso tidak bisa melanjutkan balapan, sedangkan RC213V Pedrosa sanggup dipacu lagi, tetapi akhirnya masuk pit pada lap ke-12.

Apes buat Dovizioso, ini merupakan kejadian kedua yang menimpa dirinya musim ini. Sebelumnya, lebih parah, ia ditabrak dari belakang oleh rekan setimnya, Andrea Iannone.

Yang lebih disesali lagi, keduanya terjatuh di dua tikungan terakhir menjelang finis. Bila saja mereka bisa bertahan di atas Desmosedici GP16 hingga akhir, posisi kedua dan ketiga di podium digenggam oleh Ducati.

5 Hal Tentang Jamie Chua, Janda Seksi Konglomerat Indonesia yang Bikin Heboh Sosmed



Nama Jamie Chua belakangan mencuat berkat foto-foto di akun Instagram milikinya, @ec24m.
Janda dari konglomerat Indonesia, Nurdian Cuaca, ini rajin memamerkan kekayaan dan kecantikannya yang bak anak muda di usia 42 tahun.

Jumlah follower akun Instagram sosialita asal Singapura ini mencapai 300 ribu.
Dia mengalahkan pesohor lain asal Singapura seperti Naomi Neo dan Queen Jeanette Aw.

Tak percaya? Simak saja fakta-fakta tentang Jamie Chua yang mungkin akan membuat kita merasa iri berikut ini :

1. Mendapat tunjangan sebesar Rp4 miliar setiap bulan dari mantan suami

Dalam perceraiannya dengan Nurdian Cuaca, yang juga menjadi buronan interpol, Chua menuntut tunjangan sebesar 450 ribu dollar Singapura dan bahkan berhasil membekukan aset senilai 93 miliar dollar Singapura milik sang suami.

Pada November 2011, pasangan mencapai penyelesaian damai dalam perceraian yang disebutkan karena “perbuatan yang tidak masuk akal” tersebut.

2. Mantan pramugari

Saat berusia 17 tahun, Chua menjadi seorang pramugari di Singapore Airlines. Tiga tahun kemudian, dalam sebuah penerbangan, dia bertemu dengan taipan asal Indonesia, Nurdian Cuaca di sebuah kelas bisnis. Tak lama kemudian mereka menikah, dan Chua mulai menikmati hidup sebagai sosialita.

3. Dia menghabiskan Rp136 juta sebulan untuk ‘terlihat baik’
Mengeluarkan uang sebesar 14.000 dollar Singapura atau sekitar Rp136 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari saja rasanya sudah tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat umum di Indonesia.
Namun, bagi Chua, uang sebesar itu ternyata dia habiskan setiap bulan hanya untuk ‘terlihat baik’. Dia melakukan beragam perawatan kecantikan dan kulit secara rutin agar tetap terlihat seperti anak berusia 20-an tahun, setengah dari umur sebenarnya.

4. Dia ibu dari dua anak

Chua adalah ibu dari dua orang anak, yaitu Calista yang berusia 17 tahun dan Cleveland yang berusia 21 tahun. Beberapa orang mungkin akan menganggap Chua sebagai kakak dari kedua anaknya tersebut jika terlihat bersama.

5. Dia tidak ingin kedua anakanya belanja secara royal seperti dirinya, namun…
“Jika saya memanjakan anak-anak saya dengan memberikan mereka hadiah mewah hanya dengan menjentikkan jari saya, mereka akan tumbuh dengan tidak belajar apa-apa. Saya tidak ingin menjadi sendok-makan mereka dan menonton mereka tumbuh menjadi terlalu tergantung pada orang tua mereka. Itu tidak baik,” ujar Chua suatu ketika.

Namun, pada kenyataannya, dia membelikan anak-anaknya barang-barang mahal mulai dari Rang Rover seharga 26 miliar, sepatu bermerek dari Givenchy and Valentino seharga Rp9,7 juta, atau tas Chanel seharga Rp58,5 juta.

Pasangan ini Mati Gencek Saat Berhubungan Badan



Fenomena mati gancet yakni bila sepasang sejoli yang tuturnya lakukan jalinan seksual, selalu keduanya mati serasi lakukan aktivitas itu, tersebut dimaksud mati ganjet. Narasi ini menyebar sesudah diketemukan photo yang ujarnya pasangan haram lakukan jalinan haram itu mati dalam posisi kemaluan lelakinya tidak dapat dicabut dari kemaluan pasangan wanitanya.

Waduh Mati Ganjet Sepasang Sejoli

Ceritanya lebih kurang seperti ini, terlebih dulu memanglah kerap berlangsung masalah mati gancet serta 100% merupakan pelaku zina dengan pacar ini kerap berlangsung dan memanglah kenyataan namun banyak remaja tidak yakin sungguh disayangkan.

Pelaku gancet diketemukan di Karawang, beberapa pelaku zina yang gancet ini 99, 99% tentu mesti mati berdua dalam posisi seperti ini sama-sama mendekap lantaran kemaluan lelaki dengan ujung klitoris pasanganya sudah menyambung jadi satu kalau dipotong juga keduanya juga mati menurut medis jadi biarlah mereka memikul aibnya di dunia dan akherat. unikbaca. com

Tetapi berdasar pada berita, yang ditulis Radar Karawang, dua insan itu disebut-sebut bukanlah pasangan suami isteri yang sah, tetapi dua orang yang berselingkuh. Keduanya, diberitakan keduanya sama telah berkeluarga. Dari gambar yang mengedar dari hp ke

hp, terlihat dua jasad tengah berpelukan.

Di photo itu tampak, tubuh orang yang ada di atasnya telungkup dan sisi bokongnya ditutupi kain sarung. Sesaat tangan wanita yang ada di bawahnya dalam posisi memeluk bahu pria itu. Kedua jasad itu ada dalam kantong jenazah berwarna kuning.

Terlihat juga dua orang mengenakan seragam serupa polisi, kelihatannya tengah tunjukkan mayat dua orang yang disebut-sebut tengah berzinah ini. Kelihatannya, ke-2 jasad itu ada di satu kamar mayat. Lantaran bila diliat dari lantainya, umumnya dipakai di ruang mayat.

Wahyudi warga Karawang menceritakan dari info yang diterimanya, dua pasangan beda tipe itu berzinah di sekitaran makam keramat yang ada di belakang Cengsin, Klari. Tetapi waktu session bercinta selesai, tubuh keduanya tidak dapat terlepas. unikbaca. com

Kasi Trantib Kecamatan Klari Daud Haryanto mengatakan, ia cuma mendengar info yang mengedar, tetapi tidak paham kepastiannya. " Berita yang mengedar memanglah seperti itu, namun saya tidak paham lantaran kurang terang infonya, " katanya.

Mengedar berita photo itu hanya satu rekayasa saja, mengedar berita juga kalau photo itu merupakan adegan property satu film horror yang tengah di bintangi oleh artis Julia Peres, entahlah yang tentu photo itu merupakan palsu. Bagaimana gan dan sis mengakui nya?

Saturday, April 9, 2016

Bayern Unggul Delapan Angka atas Dortmund



Bayern Muenchen untuk sementara menjauhkan diri dari kejaran Borussia Dortmund dalam perebutan titel juara Bundesliga setelah menang 3-1 atas Stuttgart dalam pertandingan di Mercedes-Benz Arena, Sabtu (9/4/2016).

Tiga gol Bayern dicetak David Alaba dan Douglas Costa, serta gol bunuh diri Georg Niedermeier. Stuttgart membalas lewat gol Daniel Didavi.

Pada menit-menit awal, Bayern sempat mengancam lewat Mario Goetze. Namun, sepakannya masih bisa diamankan Przemyslaw Tyton. Daniel Didavi ganti menciptakan peluang emas sebelum aksi Manuel Neuer mementahkan peluangnya.

Bayern baru bisa memimpin pada menit ke-31. Gol Die Roten didapat dari bunuh diri Georg Niedermeier. Niedermeier salah mengantisipasi umpan crossing Ribery, dan malah mengarahkan bola ke gawang timnya sendiri.

Kedudukan 1-0 untuk Bayern bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Bayern meneruskan dominasi terhadap sang lawan. Alhasil, menit ke-52, David Alaba memperbesar keunggulan Bayern. Menerima umpan Juan Bernat, pemain asal Austria tersebut mencetak gol lewat sudut sempit di area kotak penalti Stuttgart.

Daniel Didavi membantu Stuttgart memperkecil ketinggalan pada menit ke-63. Sempat gagal memanfaatkan tendangan bebas Filip Kostic dan terjatuh, Didavi menendang bola rebound ke arah pojok kanan gawang Manuel Neuer.

Douglas Costa akhirnya memastikan kemenangan Bayern pada menit ke-89 lewat sepakan kaki kirinya.

Kemenangan ini membawa Robert Lewandowski dkk memperlebar selisih angka menjadi delapan dengan Borussia Dortmund di posisi kedua klasemen sementara. Dortmund baru akan bertanding melawan Schalke 04 dalam Derbi Ruhr, Minggu (10/4/2016). (Lariza Oky Adisty)

Vfb Stuttgart 1-3 Bayern Muenchen (Daniel Didavi 63'; Georg Niedermeier-OG 31', David Alaba 52', Douglas Costa 89')

Susunan pemain:

Vfb Stuttgart: 22-Przemyslaw Tyton; 16-Florian Klein, 4-Toni Sunjic, 3-Daniel Schwaab, 6- Georg Niedermeier, 2-Emiliano Insua; 19-Timo Werner, 10-Daniel Didavi, 8-Lukas Rupp (34-Boris Tashchy, 75'), 18-Filip Kostic; 23-Artem Kravets

Pelatih: Juergen Kramny

Bayern Muenchen: 1-Manuel Neuer; 13-Rafinha, 32-Joshua Kimmich (11-Douglas Costa, 76'), 6-Javi Martinez, 18-Juan Bernat; 14-Xabi Alonso; 19-Mario Goetze (6-Thiago Alcantara, 63'), 23-Arturo Vidal (25-Thomas Mueller, 27'), 27-David Alaba, 7-Franck Ribery; 9-Robert Lewandowski

Pelatih: Josep Guardiola

Wasit: Bastian Dankert

Hasil pertandingan Bundesliga, Jumat (8/4/2016) dan Sabtu (9/4/2016):

Jumat (8/4/2016)

Hertha Berlin 2-2 Hannover 96 (Vedad Ibisevic 3', Salomon Kalou, 72'; Artur Sobiech 18' Manuel Schmiedebach 58')

Sabtu (9/4/2016)

FC Ingolstadt 1-0 Borussia Moenchengladbach (Moritz Hartmann, 88')

Hamburg SV 1-2 SV Darmstadt 98 (Lewis Holtby, 90'; Aytac Sulu 38', Jerome Gondorf 54')

SV Werder Bremen 1-2 FC Augsburg (Florian Grillitsch 43' ; Alfred Finnbogasson 53', Hong Jeong-Ho 87')

SG Eintracht Frankfurt 0-2 TSG Hoffenheim (Nadiem Amiri, 62', Mark Uth 90')