Monday, February 29, 2016

Hutan Pinus di Lereng Merbabu Ini Suasananya Keren untuk "Selfie"



Lereng Gunung Merbabu yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyimpan potensi wisata alam yang begitu besar.

Tidak hanya wisata Gardu Pandang Ketep Pass yang selama ini telah banyak dikenal masyarakat, beberapa spot wisata lainnya juga tidak kalah menarik.

Top Selfie Pinusan Kragilan adalah salah satu obyek wisata di lereng Merbabu yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan.

Lokasi tempat wisata ini tidak terlalu jauh dari Ketep Pass, sekitar lima kilometer. Jika dari Ketep Pass arahnya masih terus naik, menuju arah ke Kopeng.

Terletak di Dusun Kragilan, Desa Pogalan, Kecamtan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tempat wisata yang masih terhitung baru ini menawarkan keindahan dan kesejukan hutan pinus di lereng Merbabu.

Karena keindahannya tersebut, sejak setahun terakhir ini, Top Selfie Pinusan Kragilan ini diserbu wisatawan yang sebagian besar adalah remaja yang hobi selfie atu foto-foto.

"Tempat ini resmi dibuka untuk umum pada Mei 2015," ujar Jumadi, salah satu warga Kragilan.

Lebih lanjut Jumadi mengatakan, masyarakat Kragilan memutuskan mengelola hutan pinus yang ada di wilayah desa mereka karena banyaknya pengunjung setiap harinya.

"Dulu kan tidak ada pengamanan dan tidak ada tempat parkir resmi, sehingga sedikit kurang tertata, akhirnya kami kelola agar lebih baik," ujarnya.

Salah satu spot foto favorit di Top Selfie Pinusan Kragilan adalah di jalan menuju Dusun Kragilan yang membelah hutan pinus milik Perhutani tersebut.

Jalan yang naik dan di kiri kanannya terdapat pohon pinus yang menjulang tinggi memberikan hasil foto dengan sudut pandang yang menarik. Di tengah rimbunnya hutan pinus juga tidak kalah apiknya dijadikan lokasi selfie atau foto-foto.

Sejumlah fasilitas seperti ayunan dan rumah panggung juga menjadi tempat menarik untuk foto-foto serta bersantai menikmati keindahan dan kesegaran tempat wisata ini.

Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah wisatawan, sejumlah fasilitas dibangun di sana. Mulai dari kamar mandi dan sejumlah warung sederhana yang menjual beragam makanan dan minuman.

"Di sini juga ada arena flying fox, tetapi dikelola secara pribadi oleh salah satu warga kami. Untuk mencobanya, pengunjung dikenakan tarif Rp 10.000," ujar Jumadi.

Untuk masuk ke kawasan Top Selfie Pinusan Kragilan, pengunjung dikenakan tarif berdasarkan kendaraan yang digunakan. Pengendara sepeda motor tarifnya Rp 3.000 sedangkan kendaraan roda empat Rp 10.000.

Jika Anda dari Yogyakarta dan ingin berwisata ke tempat ini, arahkan kendaraan Anda menuju kota Magelang. Sesampai di lampu merah Blabak belok kanan menuju arah Ketep Pass.

Dari Ketep masih terus naik sekitar empat kilometer arah Kopeng. Dari jalan utama tersebut Anda akan menyaksikan gapuran bertulis "Welcome To Top Selfie".

Selama perjalanan Anda akan dimanjakan dengan segarnya udara dan pemandangan di lereng Gunung Merbabu yang hijau dengan aneka kebun sayuran.

Cerita Dewasa, Papa Yang Beruntung Karena Fantasi Untuk Bercinta Dengan Ketiga Anak Gadisnya Terwujud



Kisah hubungan sedarah incest papa dengan anak gadis dan isterinya dengan judul “ Papa Yang Beruntung Karena Fantasi Untuk Bercinta Dengan Anak-Anak Gadisnya Terwujud ” yang tidak kalah serunya dan dijamin dapat meningkatkan libido seks, selamat menikmati.

Aku dan istriku tak pernah memiliki apa yang anda biasa sebut dengan kehidupan seks yang menarik. Saat kami melakukan seks, biasanya hanya dalam posisi yang wajar saja. Irama kehidupan seks kami yang boleh kukatakan membosankan itulah, aku mulai berfantasi tentang ‘hal dan orang lain’. Untuk bahan fantasiku, aku membiasakan menonton film porno di malam hari setelah semua orang di rumah tidur.

Yang mengejutkanku, kebanyakan film porno itu selalu melibatkan seorang gadis muda. Dalam usia kepala tiga, aku tak pernah memikirkan wanita yang lebih muda sampai aku menyaksikan film-film itu. Aku sadar kalau ternyata gadis-gadis muda sangatlah panas.

Hal lain yang menarik perhatianku adalah kenyataan kalau permainan lesbian sangat populer. Aku mulai tertarik dengan gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda lainnya yang lembut, basah, dan biasanya tak berambut.

Melihat film-film itu untuk berfantasi mulai mengubah kehidupanku. Aku mempunyai tiga orang anak gadis yang beranjak remaja. Aku mulai memperhatikan mereka, kulihat cara mereka berpakaian, cara jalannya, dan segala tingkah laku mereka. Mereka menjadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil saat mereka bangun pagi untuk melihat putingnya yang mengeras di balik pakaian tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka berjalan-jalan dalam rumah. Aku terus mengamati mereka sampai semuanya beranjak menjadi seorang gadis muda yang sempurna.

Yang tertua adalah Irma. Dia mempunyai puting yang paling besar, branya mungkin D-cup atau lebih besar. Dia sesungguhnya tak terlalu cantik, tapi enak dipandang. Aku yakin teman-teman cowoknya banyak yang memperhatikan dadanya. Irma juga mempunya pantat yang kencang dan besar. Tapi meskipun dia yang paling tua di antara saudara-saudaranya, dia sering bertingkah seperti gadis berusia separuh umurnya.

Yang paling muda Tia. Tia mungkin yang paling cantik di antara ketiganya. Masalahnya adalah dia pemalas, hanya duduk dan tak mengerjakan apa pun sepanjang waktu. Jadi pantatnya menjadi melebar..? Putingnya baru mulai tumbuh. Dan di samping itu dia tomboy, aku jadi mempertanyakan jenis kelaminnya. Dia lebih suka berada di antara cowok daripada cewek.

Eva yang di tengah, di antara anak-anakku, bentuk tubuhnya lah yang terbagus. Bagiku, dia mempunyai tubuh dalam fantasiku. Dia memiliki tubuh yang sempurna dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang hingga melewati bahunya, dan matanya selalu nampak mempesona. Masalahnya dia yang paling bandel. Selalu membuat masalah. Dia juga sadar kalau dia punya tubuh yang bagus dan selalu memakai pakaian yang memperlihatkan hal itu. Di antara anak-anakku, Eva lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Setiap kali aku menyetubuhi istriku, Eva lah yang ada dalam benakku!

Kisah ini bermula dengan Irma dan temannya Cindy. Cindy setahun lebih muda, tapi mereka sangat akrab. Cindy selalu menginap di rumah kami setidaknya sekali sebulan. Cindy sangat kurus, dadanya kecil, tapi sangat manis.

*****

Suatu malam saat Cindy menginap, aku mulai melihat film porno seperti biasa. Suaranya kumatikan jadi aku dapat mendengar kalau ada orang yang mendekat. Lagipula aku dengar suara berisik dari kamar Irma. Kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan gadis remaja dan begadang sampai pagi ngomongin tentang cowok dan sekolah, atau apapun yang menjadi urusan gadis seusia mereka. Entah bagaimana suara yang kudengar tak lagi seperti orang yang sedang ngobrol. Kadang kudengar suara erangan.. Yang lama-lama cukup keras juga.

Aku mendekat ke pintu kamar Irma dan lebih mendengarkan apa yang tengah terjadi. Dan benar! Itu suara erangan dan cukup berisik! Kalau saja pintunya tak tertutup pasti kedengaran sampai luar dengan jelas. Lalu aku dengar teriakan kenikmatan.

Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kulihat didalam sangat mengejutkanku. Cindy dan Irma berbaring di lantai dengan Tia diantara mereka. Kepala Cindy berada diantara paha Irma dan kepala Tia ada di sela paha Irma..

Setelah mataku dapat menyesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kulihat dada Irma bergerak naik turun dengan cepat karena nafasnya. Putingnya ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Tangannya memelintir putingnya sendiri saat Cindy menjilati kelentitnya dan dua jarinya yang terbenam pada vagina Irma. Mata Irma terpejam dalam kenikmatan yang diberikan Cindy.

Aku terus memperhatikan mereka hingga paha Irma mencengkeram kepala Cindy dan terlihat sepertinya dia akan ‘memecahkan’ putingnya sendiri saat dia mendapatkan orgasmenya pada wajah Cindy. Kelihatannya Cindy juga telah orgasme dalam waktu yang sama, karena dia mengangkatkan kepalanya dari paha Irma dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya seiring dengan tubuhnya yang mengejang dan kudengar sebuah umpatan keluar dari bibirnya. Aku terkejut mundur saat kurasakan ada tubuh yang menekan punggungku. Saat kutengok, kulihat Eva sedang berdiri di depanku. Eva memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..

“Apa Papa menikmatinya?” lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras.
“Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan kurasa Papa menikmatinya.”

“Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami?” tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.

Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..

“Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa.” Aku dengar suara Irma saat aku mulai menjauhi mereka.
“Papa nggak tahu apa yang Papa lewatkan!”

Sedihnya, aku tahu apa yang telah kulewatkan. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku hampir saja jadi nyata.

Aku pergi ke kamarku dan berbaring disamping isteriku. Biasanya saat aku dan isteriku melakukan hubungan seks terasa hambar. Kali ini saat aku merangkak ke atas tubuhnya, kusetubuhi dia dengan keras dan cepat. Aku keluar dalam beberapa menit saja, baru saja kukeluarkan penisku..

“Bagaimana denganku?” kudengar isteriku bertanya dan memegang penisku yang masih keras.

Dia bergerak naik di atasku dan segera memasukkan kembali penisku dalam vaginanya. Ini pertama kalinya dia berinisiatif. Dan kupikir ini juga pertama kalinya dia di atas. Isteriku bergerak naik turun dan dapat kurasakan tangannya yang mempermainkan kelentitnya saat dia bergerak diatasku.

Melihat isteriku yang berusaha meraih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang berada dalam genggamanku adalah milik Irma. Kupelintir putingnya diantara jariku, keras dan lebih keras lagi, tak mungkin menghentikan aku. Dia menggelinjang kegelian, tangannya semakin menekan kelentitnya. Ini pertama kalinya kurasakan cairan vagina isteriku menyemprot padaku. Orgasmenya kali ini terhebat dari yang pernah didapatkannya. Aku jadi berpikir apa dia benar-benar puas dengan kehidupan seks kami sebelumnya.

Isteriku mulai melemah. Aku belum keluar kali ini, jadi kugulingkan tubuhnya kesamping dan segera menindihnya. Langsung kuhisap putingnya dengan bernafsu. Kusetubuhi dia dengan kekuatan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku mulai merasakan orgasmeku akan segera meledak. Saat puncakku semakin dekat, kugigit putingnya sedikit lebih keras, yang membawanya pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya berkontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh didalam tubuhnya untuk kedua kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan tubuhku dari atasnya.

“Tadi sungguh hebat” kata isteriku.
“Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.”

*****

Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Tiba-tiba kejadian tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang mengeras. Aku hampir saja mendapatkan orgasmeku saat kudengar..

“Kenapa Papa tak membiarkan kami saja yang melakukan untuk Papa?”

Kubuka mataku segera dan terkejut saat melihat Irma dan Cindy berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tak dapat kucegah seiring dengan bayangan wajah Cindy yang belepotan dengan cairannya Irma yang melintas di benakku.

“Ups, terlambat!” kata Irma saat mereka meninggalkan kamar.

Aku langsung bangkit dan segera mandi. Aku hampir selesai mandi saat tiba-tiba isteriku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap masuk.

“Anak-anak sudah pergi. Ayo bersenang-senang.”

Isteriku berjongkok di depanku dan memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku makin membesar dan kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya. Dia tak menariknya keluar dan bibirnya semakin ditekankan ke rambut kemaluanku. Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Dan hal ini pertama kalinya bagi kami juga. Rasanya sungguh dahsyat, sesuatu yang belum pernah kualami. Isteriku mempunyai keahlian yang disembunyikan dariku.

Pelan-pelan dikeluarkannya penisku dari tenggorokannya lalu dimasukkannya lagi seluruhnya. Dia menatapku dengan penisku yang terkubur dalam mulutnya dan dengan pelan dikeluarkannya lagi.

“Kamu menyukainya sayang?” tanyanya.

Sebelum aku dapat menjawabnya dia melakukan hal itu lagi, menelanku seluruhnya. Dia mulai menggerakkanya keluar masuk dalam mulutnya, dan tetap memandangku saat dia melakukan itu. Isteriku mulai menaikkan temponya hingga aku tak dapat menahannya lebih lama lagi saat tiba-tiba dia berhenti..

“Hei, hei, tunggu dulu bung. Belum waktunya. Lubangku yang lain perlu dimasuki, tahu.” katanya.

Isteriku berdiri dan berputar. Dia membungkuk di depanku, merapatkan pantatnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya maka kuarahkan pada vaginanya.

“Siapa suruh mengalihkan senjatamu?” tanyanya.
“Kembalikan ke tempat semula!”

Dia meraihnya dan lalu mengembalikan penisku ke anusnya, sesuatu yang pernah kulakukan sebelumnya, tapi tidak dengannya. Pelan-pelan dia mendorong pantatnya ke belakang. Kulihat barangku jadi bengkok karena tekanan itu, kepala penisku mulai membelah lubang anusnya, tapi belum masuk. Kemudian tiba-tiba masuk begitu saja, hanya kepalanya saja.

Dia mengerang. Lalu, dia terus menekan ke belakang dan memperhatikan aku memasukkan batang penisku seluruhnya. Aku tak dapat menolak rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan mendorong lebih keras lagi untuk memastikan aku telah memasukinya seutuhnya. Kuputar pinggangku, memastikan dia dapat merasakan setiap mili senjataku didalamnya, aku terpukau akan pemandangan penisku yang terkubur dalam lubang anusnya. Lalu perlahan aku bergerak mundur.

Saat hampir seluruhnya keluar kemudian kutekan lagi ke depan. Berikutnya aku benar-benar keluarkan penisku dan menggodanya, mengoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Aku bergerak maju mundur dengan cepat. Pelan, cepat, pelan dan keras. Tak terlalu lama orgasmeku mulai naik. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.

Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Pantatnya bergoyang dalam setiap hentakan. Dia mulai mengerang dengan keras seiring hentakanku terhadapnya. Tak kuhentikan gerakanku saat orgasme merengkuhnya, milikku segera datang! Kudorong diriku sejauh yang kubisa dan membiarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya. Isteriku berteriak saat orgasme datang padanya secara berkesinambungan seiring ledakan spermaku yang kuberikan padanya. Akhirnya, aku selesai, tapi dia mendapatkan orgasme sekali lagi saat kepala penisku keluar dari jepitan lubang anusnya.

Isteriku membersihkan tubuhku lalu mendorongku keluar dari kamar mandi. Aku melangkah ke kamar kami dan berganti pakaian. Baru saja aku selesai memakai pakaian saat isteriku keluar dari kamar mandi dan muncul dalam kamar.

“Tadi benar-benar indah” katanya.
“Mungkin kita harus mengulanginya lagi nanti. Sekarang keluarlah dan nonton TV.”

*****

Anak-anakku, tanpa Cindy pulang tak lama kemudian. Semuanya bertingkah normal. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.

Sisa seminggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya. Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Isteriku terlalu letih tiap malamnya sepulang dia kerja. Anak-anakku juga bersikap seperti tak pernah terjadi apapun. Aku jadi mulai berpikir apakah itu hanya khayalanku atau aku bermimpi tentang itu?

Saat aku pulang kerja di hari Jum’at, anak-anaku meminta ijinku apa temannya boleh menginap nanti malam. Cindy ingin menghabiskan kembali akhir minggunya bersama kami dan Eva ingin temannya Ami bermalam juga. Aku suka Ami. Dia anggun. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Dia, seperti Eva, memiliki sosok sempurna. Bedanya Ami memiliki wajah yang dapat membuatnya dengan mudah jadi seorang model kalau dia mau.

Malam harinya semuanya pergi tidur lebih awal. Mereka benar-benar ingin lepas dari rutinitas hariannya, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semua orang memintaku untuk mengadakan pesta kebun. Maka, isteriku mengajak mereka semua pergi ke toko untuk belanja. Aku beristirahat sejenak kemudian pergi mandi. Ada kerjaan menungguku saat mereka pulang nanti.

Saat mereka akhirnya pulang, sepertinya mereka memborong semua barang-barang di toko. Aku bilang pada mereka kalau hanya aku saja yang memasak pasti tak akan selesai. Bisa kacau jadinya. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas. Dengan semua belanjaan yang mereka borong, memerlukan hampir dua jam untuk memasaknya. Badanku bau asap dan terasa sangat letih. Saat aku masuk kedalam rumah, tak ada seorangpun di ruang keluarga ataupun dapur.

“Hey! Dimana kalian?” teriakku, “Saatnya makan!”

“Ya!” kudengar jawaban dari kamar Irma. Tapi tak ada seorangpun yang datang untuk makan.

“Hey, kalian sedang apa sih? Apa nggak ada yang mau makan?” tanyaku jengkel.

“Ada!” kembali hanya jawaban yang kudengar dari kamar Irma.

Aku mendekat ke kamar Irma dan ternyata pintunya sedikit terbuka. Saat aku menengok kedalam, kulihat para gadis dengan berbagai posisi tanpa pakaian. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.

“Apa yang kalian lakukan?”

“Sedang menunggu Papa.” Eva menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.

“Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.”

“Sudah Papa bilang. Mama kalian akan membunuhku!” tangkisku.

“Tidak, aku tak akan melakukannya!” kudengar suara isteriku saat kulihat dia mengangkat kepalanya di antara paha Irma.

“Gadis-gadis ini menginginkanmu! Bisa apa aku menolak mereka?”

Eva menarik tanganku ke tengah kamar. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Kupandangi tubuhnya. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tapi kencang dengan putingnya yang menunggu untuk segera dihisap.

“Bisa apa aku menolak mereka?” pikirku saat aku rendahkan tubuhku dan mulai menghisap puting itu.

Kurasakan puting Eva membesar dalam mulutku, lalu kutaruh diantara gigiku dan mulai menggigitnya pelan. Saat aku sedang sibuk dengan itu kurasakan ada tangan yang menarik turun resletingku. Lalu tangan itu merogoh kedalam celana dalamku dan mengeluarkan penisku. Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kutelusuri lekuk tubuh Irma dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya. Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan pelan. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Eva memandangku..

“Ya, Eva masih perawan, dan jari Papa adalah benda pertama yang memasuki vagina Eva. Eva harap penis Papalah yang kedua.” aku membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.

Sementara itu, Ami masih mengoralku. Usahanya jelas berdampak padaku. Aku melihat kebawah, kepalanya bergerak maju mundur pada batang penisku. Aku tak ingin mengeluarkan sperma pertamaku dalam mulut Ami sedangkan ada pilihan lainnya. Vagina perawan Eva dihadapanku. Maka kukeluarkan penisku dari mulut Ami.

“Kita dapat melanjutkannya nanti.” kataku padanya.

Kudorong Eva ke tempat tidur, menindihnya dengan lembut. Kucium dia lagi lalu ciumanku bergerak ke sekujur tubuh telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya. Kemudian aku bergerak ke dadanya, menghisapi putingnya. Ini mengakibatkan beberapa lenguhan keluar dari mulutnya. Saat kugigit lembut putingnya dan punggungnya terangkat sedikit keatas karena terkejut. Lalu turun ke perutnya hingga akhirnya bermuara pada vaginanya yang tak berambut.

Kupandangi sejenak lalu kubenamkan hidungku pada celahnya. Aroma yang keluar dari vaginanya semakin membuatku mabuk. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, akibatnya jadi jauh lebih baik lagi. Saat ujung lidahku merasakan untuk pertama kalinya hampir saja membuatku orgasme! Eva telah basah dan siap untuk aksi selanjutnya. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.

Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Eva mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat aku berusaha untuk memasukinya lebih dalam lagi. Dapat kurasakan kehangatan yang menyambut kepala penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. Eva sangat panas, basah dan rapat!

Pelan namun pasti kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku saat aku menyeruak masuk. Aku terus menekan kedalam dengan pelan meskipun aku ingin segera melesakkannya kedalam dengan cepat seluruh batang penisku. Akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batas akhirnya sebagai seorang gadis untuk menjadi seorang wanita seutuhnya. Kupandangi dia tepat di mata.

“Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja.” kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya. Akhirnya jebol juga dinding itu.

“Aargh! Gila! Sakit, Pa!” katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyusup dan rasa sakit.

“Tenang sayang, sakitnya akan segera hilang.” dan kuteruskan menekan ke dalam sampai akhirnya terbenam semua di dalamnya. Aku diam sejenak, membiarkannya untuk beradaptasi.

“Gimana? Udah baikan?” tanyaku. Dia anggukkan kepalanya.

“Aku hanya merasa penuh, rasanya aneh. Tapi juga terasa enak berbarengan.”

Aku mulai menarik dengan pelan, hanya beberapa inchi, dan kemudian mendorongnya lagi dengan lembut. Aku khawatir menyakitinya, tapi dalam waktu yang sama aku tak ingin segera menembakkan spermaku. Aku ingin menikmati rasa vaginanya selama mungkin. Kurasa dia mulai dapat menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam.

Kupercepat kocokanku, menariknya hampir keluar dan menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Eva mulai memutar pinggulnya seiring hentakanku. Tempo dan nafsu kami semakin meningkat cepat. Kurendahkan tubuhku dan mencium lehernya dan bahunya. Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.

“Ya Pa! Ya! Rasanya Eva hampir sampai!”

“Papa juga sayang!” Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Menekan berlawanan arah dengannya mencoba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bercampur dan meleleh keluar dari vaginanya menuju ke buah zakarku.

Tubuh Eva bergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik dan kudorong lagi semakin dalam padanya saat persediaan spermaku akhirnya benar-benar kosong. Kutatap matanya lalu menciumnya.

“Eva, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan.” aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini.

“Aku dengar itu!” kata isteriku.
“Kita akan lihat apa kita bisa mengubah anggapanmu itu!”

Cerita Dewasa, Istriku Diajari Posisi Sex Oleh Ibu Mertua Ketika Sedang ML Denganku



Momen yang kualami ini memanglah sulit dipercaya, namun itu memanglah benar terjadi. Saya menikah dengan istriku saat umur yang relatif cukup muda. Saya berusia 24 th. serta istriku 21 th..

Satu tahun kami sudah menikah saat saya baru usai di wisuda. Dalam umur yang masih tetap muda kami masing-masing memiliki hasrat seks yang cukup tinggi. Istri cukup dapat menyeimbangi birahiku yang senantiasa menggelora. Nyaris tiap-tiap malam kami senantiasa bertempur.

Pertempuran itu senantiasa berjalan hingga 3 babak, hingga kami kelelahan serta tidur nyenyak kemudian. Kami setuju tidak untuk cepat-cepat memiliki anak, supaya bebas bermain setiap saat tidak ada masalah.

Juga sebagai keluarga muda saya mewarisi perusahaan orangtua istriku yang cukup besar, hingga dari sisi keuangan saya tak pernah bingung. Walau kami mempunyai rumah yang disebut hadiah perkawinan, namun kami pilih tinggal di apartemen di dalam kota, supaya dekat dengan kantorku.

Kehidupan privat kami mulai agak terganggu saat mertua perempuanku mengambil keputusan turut tinggal berbarengan kami, sesudah suaminya wafat. Tempat tinggalnya dikontrakkan seperti juga rumahku. Dia beralasan mau menolong masalah rumah tangga kami. Maklum kami berdua repot. Saya sepanjang hari bekerja tengah istriku repot dengan masalah kampusnya. Kami tak mempunyai pembantu, hingga seluruhnya masalah rumah tangga umumnya dikerjakan kami berdua.

Mulai sejak ada mertuaku, dia banyak menolong membereskan masalah rumah tangga. Dari mulai bikin masakan hingga membersihkan baju serta bersihkan rumah.

Ibu Mertuaku umurnya seputar 38 th., tampak masih tetap cantik, putih seperti juga istriku. Cuma seperti biasanya wanita 1/2 usia bodynya agak subur, namun masih tetap termasuk juga seimbang. Kulit mukanya masih tetap kencang, teteknya tegak menantang serta yang kerap menarik perhatianku, bokongnya membulat besar serta menonjol.

Awal mulanya saya kurang memperhatikan daya tarik seks mertuaku. Tetapi lama-kalamaan saya jadi kerap melirik dia, lantaran bila kenakan pakaian rumah, dia tak pernah kenakan BH hingga terkecuali teteknya bergerak mengajun-ayun bila jalan, puting susunya juga terang tercetak dibalik bahan kaus yang dia gunakan.

Istriku termasuk juga anak manja serta anak mami. Saya dapat maklum lantaran dia memanglah anak tunggal. Beberapa hal dia senantiasa meminta pertimbangan maminya daripada meminta anjuran dariku.

Sesudah 3 bln. kami tinggal berbarengan mami, saya mulai rasakan bahwa mami istriku termasuk juga wanita yang bertipe menggoda. Dia kerap keluar kamar mandi dengan cuma tutup sisi bawahnya dengan handuk serta sisi atasnya cuma ditutup oleh BH yang nampaknya kekecilan. Kerap dengan baju seperti itu dia menyibukkan diri di dapur merampungkan masakan, atau membersihkan piring.

Yang lebih parahnya terkadang dalam situasi demikian turut juga bercakap berbarengan kami di ruangan keluarga sembari melihat TV. Istri tak pernah memprotes. Mungkin saja mereka dahulu di tempat tinggalnya memanglah style hidupnya demikian. Saya sedikit tahu, lantaran saya mengetahui istriku lewat sistem singkat, yaitu 3 bln. segera maju ke pelaminan.

Terbawa oleh situasi ibunya, istriku jadi ikutan. Bila awalnya dia melenggang dengan enjoy cuma dengan kenakan celana dalam serta BH di sekitar rumah, pada akhirnya dia jadi cuma kenakan celana dalam saja serta membiarkan susunya yang kenyal bergerak leluasa. Saat kutanya mengapa dia lakukan itu, tuturnya dia terasa lebih leluasa dengan style demikian. Serta baru ku kenali bahwa di keluarga istriku langkah kenakan pakaian dirumah dahulu memanglah demikian.

Mereka memanglah cukup lama tinggal di Eropa. Istriku mulai sejak SD hingga lulus SMA tinggal diluar negeri. Maklum lantaran Ayahnya orang Jerman. Ibunya dari Sulawesi Utara. Pembaca pasti memikirkan bahwa istriku cantik. Memanglah benar, dia cantik serta dari keluarga kaya. Saya memanglah mendapat durian roboh, bisa istri cantik, kaya serta mewariskan harta berlimpah kepadaku.

Saya mulai turut sesuaikan pola hidup 1/2 telanjang dirumah. Saya membulatkan tekad cuma bercawat saja dirumah. Ibu mertuaku terlihat umum saja melihatku cuma bercawat. Walau sebenarnya di keluargaku. Bila saya cuma kenakan singlet tanpa ada baju luar akan ditegur. Di keluargaku, pantang sekali makan di meja makan tanpa ada menggunakan baju atas. Saat ini saya makan bertiga di meja makan dengan cuma bercawat saja.

Sesudah seputar satu minggu saya punya kebiasaan bercawat dirumah, Ibu mertuaku bergerak semakin maju. Dia berlaku semakin maju lagi, dengan membiarkan dadanya terbuka tanpa ada BH. Saya pernah gugup awal mulanya lantaran mana mungkin saja saya terus menerus menghindar tak lihat tetek besar mertuaku. Namun bila juga saya memandang ke dadanya dia nampaknya tak perduli. Istriku juga nampaknya tak mempedulikan saya bila kebetulan kepergok saya memandangi tetek maminya yang bergoyang-goyang saat jalan.

Bila kami berkumpul bertiga di ruangan keluarga sembari melihat siaran TV, kerap saya di buat rikuh oleh tingkah polah istriku. Dia mencumbui saya, hingga menghisap penisku di depan ibunya.

Anehnya mami enjoy saja lihat percumbuan kami. Dia tak memberi komentar serta tak malu-malu lihat apapun yang dikerjakan istriku. Saya sebenarnya agak jengah dengan kondisi seperti itu, namun ini yaitu pengalaman baru. Terlebih saya dalam kondisi birahi tinggi, hingga otakku jadi agak kurang waras.

Bila kondisi telah makin hot, mami merekomendasikan kami berdua masuk kamar. Tanpa ada malu-malu istriku menyeret tanganku masuk ke kamar. Saya tak ingat saat dalam situasi sangatlah terangsang di seret masuk oleh istriku, apakah pintu kamar telah tertutup atau belum lantaran istriku segera mendorongku telentang ditempat tidur.

Saya baru terperanjat saat mami terlihat berada di depan pintu lihat kami lakukan persetubuhan. Ketika dilihat mami, Istri tengah ada diatasku menggenjot sembari melenguh-lenguh. Saya sebenarnya terganggu konsentrasiku lihat mami melihat. Namun istriku tak peduli. Gerakannya janganlah gitu, kata mami pada istri ku

Mami memberi komentar gerakan istriku. Dia mendekat serta memegangi pinggul istriku. Dia jadi pengarah gerak. Mami mengajari supaya pinggul istriku bergerak memutar dengan gerakan konstan. Istriku diajari berulang-kali tak juga memahami, serta dia bingung dengan gerakan itu. Mami berulang-kali juga mengoreksi gerakan dari istriku. Kuakui gerakan arahan mami itu bila dikerjakan dengan cara benar oleh istriku berikan rasa nikmat yang luar biasa. Penisku seperti dipelintir-pelintir. Namun dia berulang-kali salah lantaran bingung.

Entah karena terangsang atau karena geram mengajari anaknya tidak melakukannya secara benar, istriku di suruh minggir. Eh dia manut saja. Yang membuatku terbengong-bengong. Mami sudah telanjang naik ke tempat tidur langsung duduk di atas penisku dan ditancapkannya penisku di lubang vaginanya yang sudah licin. Mami langsung melakukan gerakan memutar. Rasa nikmatnya memang luar biasa.

Aku jadi lupa diri dan tanganku otomatis meremas-remas kedua susu besar yang tersaji di depanku. Aku sebetulnya ingin bertahan, tetapi kepiawaian mami mengolah gerak membuatku jebol. Tanpa aba-aba kulepas tembakan sperma ke dalam memek mami. Dia terus memeras penisku sampai akhirnya penisku melemas dan keluar dengan sendirinya dari lubang vagina mami.

“Yaaaa mami kok dihabisin sendiri, aku tadi kan sedang nanggung” kata istri ku komplain.

Mami berusaha menenangkan anaknya dalam bahasa campuran Indonesia dan Jerman. Dia mengajari anaknya untuk bisa membangunkan penis dengan waktu relafit singkat. Tanpa rasa jijik dan malu. Mami langsung mengulum penisku dengan gaya menyeruput kuah sup. Olahan lidahnya di sekitar kepala penisku dan suara menyeruput membuat aku jadi bergairah. Mami merangsang melalui hampir semua indraku.

Mataku terpaku melihat belahan memek mami yang terpampang di depan mataku. Dia mengatur posisi nunging membelakangiku. Melalui pendengaranku ikut merangsang karena mendengar seruputan mulut mami di penisku, Saraf perabaku merasa terpacu merasakan leher penisku di tekan-tekan oleh ujung lidah mami, dan yang lebih memukau lagi memeknya mami digoser-goserkan di mulutku yang sedang menganga keheranan.

Tidak sampai 10 menit penisku sudah tegak mengeras. Mami lalu bangkit dan memberi kesempatan kepada istriku untuk melanjutkan permainan. Istri ku mulai mahir melakukan gerakan memutar. Mungkin gerakan itu membuat dirinya terasa maksimal merasa nikmat sehingga dalam waktu relatif singkat dia sudah mengerang mencapai orgasmenya. Aku tidak memberi waktu istirahat terlalu lama. Posisi segera aku balik dengan menelentangkan dirinya dan aku langsung menikam memeknya dengan penisku yang sudah mengeras sempurnya.

Cerita Hot : ML Dengan Pembantuku Yang Cantik Dan Mulus




Oke..mari kita mulai cerita sek ini : Namaku Dedi, umur 31 tahun tapi di umur 30 aku sudah menduda dengan meninggalkan anak berumur 5 tahun. Jadi pada tahun 2000 aku mengalami konflik rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau, perceraianku dengan istriku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan besar dalam hidupku antara lain, anak, rumah, hubungan dengan orang tua dan lain-lain, salah satunya adalah nasib pembantuku, Leni yang sudah bekerja mengasuh anakku selama 2 tahun.

Leni adalah sosok gadis desa yang polos. Dua tahun lalu dia aku jemput dari bilangan Serang. Umurnya pada saat baru kerja denganku baru 17 tahun dimana dia baru tamat SMP dan tidak mampu lagi untuk meneruskan sekolah karena kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan. Di usianya yang masih belia dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja di tempatku dia diperlakukan dengan sangat baik dan sudah kuanggap keluargaku sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dengan anakku.

Namun konflik rumah tanggaku mempengaruhi nasib Leni yang sangat menggatungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu disaat istriku minggat dari rumah, dia datang kepadaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sambil menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sambil menangis dia berkata.

“Pak Leni pamit, tapi Leni bingung mau kemana Leni enggak enak dengan keadaan di rumah ini”

Lalu aku berusaha menahannya untuk tidak pergi malam itu.

“Len Ibu sudah pergi dan saya cerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam malam gini bahaya dijalan”
“Dan kamu pikirkan dengan keluarga kamu kalau kamu tidak bekerja”. Kemudian Leni kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.

Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, manyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan aku disibukkan dengan masalah rumah tangga yang lagi berantakan.

Enam bulan berselang aku hidup di rumah sendirian dan ditemani Leni yang membantu mengurusi rumah. Aku stress menghadapi masalah perceraianku tapi untungnya Leni gadis polos itu baik sekali, apa apa yang bisanya di siapkan oleh istriku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan, membuatkan kopi, menyiapkan pakaian. Aku terharu sekali dengan keadaanku dimana disaat Aku kehilangan seseorang, tapi aku mendapatkan perhatian dari seseorng yang sebelumnya tidak pernah kuduga yaitu Leni gadis polos yang baik sekali.

Lalu aku juga membalas kebaikannya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Aku jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari hari sekaligus membelikan pakaian yang layak untuknya, namun Leni tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi pun dia selalu duduk di belakang.

Malam itu sepulang aku pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut. Dengan tubuh yang basah kuyup Leni menyodorkan handuk kering kepadaku.

“Pak badannya dikeringin dulu nanti sakit”.

Aku terharu sekali dengan perhatiannya, sudah lama aku haus akan kasih sayang seperti itu. Aku terima handuk tersebut sambil memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecatikan polos wajahnya apalagi diterangi oleh lampu dapur yang kekuning kuningan, kemudian dengan handuk yang diberikannya aku seka wajahnya.

“Kamu saja Len, aku enggak mau kamu sakit, aku sayang sama kamu Len”
Dia tekejut sekali dan menunduk”Bapak apa-apaan sih? Leni kan pembantu”
“Enggak Len kamu seperti gadis yang lain, kamu cantik sekali”.

Kemudian kupeluk tubuhnya yang pendek dan sintal itu. Kepalanya tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan badannya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.

“Pak jangan pak.. Leni takut”.

Kuusap keningnya yang basah dan kukecup jidatnya yang halus.

“Tapi apa aku salah kalau aku sayang sama kamu Len?”

Tubuh Leni seperti lemas tanpa daya, bibirku terus merayap ke mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yang halus dan putih. Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.

“Leni takut pak, Leni takut”.

Namun gerak tubuhku terus menggeliat di tubuhnya.

“Tenang Len Kamu aman bersama aku”.

Lalu kuhinggapkan bibirku di di bibirnya yang tebal, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aku mainkan lidahku di mulutnya. Terasa di balik buah dadanya yang montok itu detak jantungnya yang berdegup kencang. Sambil terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukan dia di sofa. Kuberanikan tangan kanan menelusup ke balik kausnya yang basah tersebut dan kususupkan jari jemariku ke pangkal buah dadanya yang halus sampai berputar putar di sekitar aerolanya. Suara Leni semakin melemah.

“Pak.. Pak Dedi mmhh”..

Leni berusaha melipat badannya agar aku sulit meraih buah dadanya, Tapi Leni tidak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriku menelusup ke dalam selangkanya melalui rok panjangnya yang tersingkap ke atas dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari tengahku berhasil menyentuh celah kemaluanya yang belendir dibalik celana dalamnya yang kumal, kini tidak ada kata-kata lain yang terucap dibalik desahannya selain.

“Pak Dedi mmhh.. Pak.. Pak”.

Sekarang intensitasku berpusat di kemaluannya, kumainkan clitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus mengalir dari kemaluan Leni sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang, kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahku mulai menyusup ke liang kemaluannya Leni menahan tanganku sembari berkata.

“Pak Leni masih perawan jangan ya pak”.

Kuhormati permintaannya. Dilain pihak kugantikan peran tanganku yang di dada dengan mulut, kubuka kaus putihnya yang tinggal hanya BH kumal yang sudah kukendorkan. Kumainkan lidahku di sekitar puting dan arolanya, Leni semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi erangan-erangan halus.

“Aaarghh..! Arrghh”

wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Dan di tangan kiriku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di telinganya kubisikan.

“Len aku sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan aku untuk memberikan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya aku akan memberikannya.. Tapi aku tidak mau memaksakan kamu, karena aku tidak mau menyakiti kamu”.

Mata polos Leni berbinar sambil memandang ke arah mataku.

“Nikahi Leni ya pak, Leni mau memberikan ini untuk bapak” sambil menuntun tangan kiriku ke arah kemaluannya.

Dari sofa Leni kugendong ke kamar dimana sudah lama tempat tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu kutanggalkan seluruh pakaiannya sehingga yang tersisa hanya tubuh bogelnya yang putih. Begitu pun aku menanggalkan pakaianku tanpa sehelai benang pun.

Aku mulai permainan dari awal dengan menciumi wajahnya, kemudian lehernya.. Kutanamkan kepercayaan kalau aku sayang sama dia. Sambil mengusap keningnya kuciumi putingnya, pelan-pelan kuhisap puting susunya yang bulat dan kemerahan. Tangan kiriku memainkan clitorisnya yang basah. Tubuh Leni menggelinjang kuat sembari mendesah manja.

“Aaah Pak aahh mm aah”.

Setelah puas bergumul dengan buah dadanya bibir gua terus merayap ke bawah.. Dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yang halus. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yang memerah dan berlendir, kusapukan lendir yang membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke clitoris dengan lidahku. Kumainkan biji clitorisnya dengan lidahku dengan gerakan memutar dan memijat, Lani gadis polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibirku mengigit pelan clitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalaku, sembari memekikan erangan.

“Pak! Aaacgghaahh aagghh pak, Leni kenapa nihh rasanya ada yang mau keluar aggrrggh.. Leni sudah enggak kuat mau ngeluarin pak!!”

Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat birahi disekujur tubuhnya membuat tubuhnya menjadi seperti berminyak. Rupanya dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajahnya yang berkeringat tersebut.

“Kamu bahagia Len?”

Matanya berkaca tapi mengangguk.

“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Len”

Sembari kuarahkan penisku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala penisku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya.

“Pak jangan!” dia bergumam
“Tenang sayang enggak sakit kok”.

Sedikit demi sedikit kepala penisku desapkan ke liang kemaluanya, Leni sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga kutekan-tekan penisku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya baru kepala penisku yang masuk, aku kemudian memeluk tubuhnya erat sembari membisikkan.

“Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan”
“Pak Leni sayang sama bapak”.

Kemudian Sleep! kudorong kuat penisku diserai jeritan halus Leni

“Aaahh!!”

Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yang kemudian menodai sprei.

“Makasih ya sayang” kubisikan ke telinga Leni.

Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dengan erangan Leni, agghh Pak aagghh! Tubuh Leni menggeliat liar mengikuti gerak pinggul, gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dengan kenikmatan yang kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya seperti menyedot penisku, akupun mengerang kenikmatan. Sudah tidak terasa sudah 10 menit tubuhku dan tubuh Leni berpacu untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sambil menekan keras penisku ke arah atas, Leni menjerit keras.

“Aagghhk!! Leni sudah enggak kuat paakk!! aaggkkhh!”
Sembari memeluk tubuhku erat erat diiringi kemaluannya terasa berdenyut,”Leni puas Pak Leni puas!”
“Aku juga mau keluar Leenn!!” Aku tekan penis kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemluannya”Sayaang!!”.

Lalu dengan tubuh yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Leni menangis dia menyesal sekali, aku pun menyesal telah menodai wanita yang baik sekali. Isak tangisnya terus menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.

Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap tubuh Leni yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.

“Len Aku mencintaimu dan ingin menikahimu”.

Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, rupanya aku terangsang lagi. Kedua pahanya yang putih kuangkat dan kubengkek ke atas tanpa basa basi langsung kudesapkan penisku yang tegang lagi ke liang kemaluannya. Leni terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih dahulu kumainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit kenikmatan.

“Agghh agghh bapak kok enggak bilang-bilang oohh oohh, vagina Leni sakit pak!”

Tapi lama kelamaan Leni merasakan kenikmatan dari setiap gesekan penisku.

“Terus Pak.. Terus agghh terus Pak dedi”

Terus kubalik badan Leni menjadi dia di atas.

“Coba kamu Len yang gerak”

Leni duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.

“Aghh.. Eaghh Leni enggak kuat Pak ngilu di memek Leni”.

Memang dengan posisi dia di atas tekanan penisku di clitorisnya semakin kencang. Lalu kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.

“Terus sayang gerakin”
Leni merajuk manja,”Ahh Pak ngilu”

Aku enggak hiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan pinggulku ke atas dan kebawah, Leni terus mengerang kuat, tapi lama kelamaan dia bisa menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sambil kadang kadang menjerit..

“Terus sayang terus” aku bergumam Leni sudah pinter sekarang, Gerakan Leni semakin hebat dan menekan semakin kuat..
“Leni sudah hampir Pakk!”
“Sudah sayang keluarin aja”

Leni kemudian memelukku erat-erat sembari menjerit.

“Ooohh! Aaagghh!! Leni keluar pak..”
“Gantian aku yaa!”

Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan penis di kemaluannya kubalik, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Leni melingkar di dadaku, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yang membanjiri kemaluan Leni, terus kutekan sekuat kuatnya vagina Leni dan.

“Leni aku keluar lagii Len..”
“Paakk Leni jugaa agghh!”

Kemudian kami berdua lemas tertidur dengan raut wajah penuh kepuasan. Malam itu menjadi malam yang sangat bersejarah bagi kami berdua. Dan sejak itu kami menjadi tidak canggung untuk melakukannya dan akhirnya barang dan baju Leni pindah ke kamarku.

Cerita Dewasa, Main Dengan Adik Kelas Di Toilet Kampus



Aku mahasiswa semester 6 di sebuah universitas di Jakarta Barat. Umurku 20 tahun. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja di lingkungan pergaulan kampus. Dibilang kuper tidak, tapi dibilang anak gaul pun tidak. Aku anak bungsu dari dua bersaudara, berasal dari keluarga kelas menengah atas. Di kampus aku dianggap oleh teman-temanku sebagai anak yang pendiam. Aku agak kesulitan bergaul dengan perempuan, sehingga aku sama sekali tidak memiliki teman perempuan. Entahlah, sepertinya aku mempunyai masalah dalam soal mendekati cewek. Namun ironisnya, aku mempunyai hasrat seks yang tinggi, aku mudah terangsang bila melihat cewek yang bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu pikiranku sering mengkhayal ke arah persetubuhan. Bila hasratku sudah tak lagi dapat kutahan, terpaksa aku melakukan onani. Aku memilih itu sebab aku tak tahu lagi harus menyalurkan kemana.
Sifat pendiamku ternyata membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku.

Cuma mereka harus kecewa sebab aku kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di samping itu teman-temanku bilang aku mempunyai face yang lumayan ganteng (nggak nyombong lo..), kulitku putih, rambuntuku gondrong, dan tinggiku sekitar 169 cm. Bila aku melintas di koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang melirikku, tetapi aku berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya. Namun ada seorang cewek yang diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui dari sahabatku. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran toketnya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja namanya Sella (samaran). Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bersetubuh dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.


Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku dikabulkan (masa?). Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai disana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat tekejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada disini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.

“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.
“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”
“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.
Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.
“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula ‘kan sekarang udah nggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Sella rada genit.
Aku pun tidak mau kalah.
“Tapi kan gue cowok, elo nggak malu?”, gantian aku membalasnya.
“Kalo elo, gue emang nggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo dong yang ada di sini, daripada yang laen..”, jawab Sella.
Denger jawaban kayak gitu, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi udah berdiri di samping kran.
“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.
Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku. Lama kelamaan aku menjadi terangsang, kontolku mulai tegang tak karuan. Langsung saja di pikiranku membayangkan kontolku kumasukkan ke dalam memeknya dari belakang pada posisi seperti itu. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku berniat untuk menyetubuhinya di WC ini, sebab hasratku sudah tak tertahankan. Aku tak peduli dia keberatan atau tidak. Pokoknya aku harus ngentot dengan dia, apapun caranya.
Diam-diam aku berdiri di pintu keluar, mengamati keadaan. Aman pikirku, tak ada seorang pun. Jadi aku bisa leluasa melaksanakan niat bejatku. Saat dia menuju pintu keluar, dari jauh aku sudah melihat senyumannya yang merangsang birahiku. Sepertinya dia memang sengaja menarik perhatianku. Tiba-tiba dengan cepat kupalangkan tanganku di depannya, sehingga ia menghentikan langkahnya. Dia melihatku seakan- akan mengerti maksudku.
“Buru-buru amat La, emang elo udah ada kuliah lagi?”, tanyaku.
“Enggak kok, gue cuman pengen istirahat di sini aja”, jawabnya.
Aku tak menanggapinya, dengan cepat aku segera menutup dan mengunci pintu dari dalam. Melihat sikapku, Sella mulai menatapku dalam-dalam. Dengan perlahan kudekati dia. Kutatap kedua matanya yang indah. Dia mulai bereaksi, perlahan dia juga mulai mendekatiku, sehingga wajah kami berdekatan. Aku mulai merasa bahwa dia juga merasakan hal yang sama denganku. Nafasnya juga semakin memburu, seolah-olah dia mengerti permainan yang akan kulakukan. Mulutnya mulai terbuka seperti akan mengatakan sesuatu, namun dia keburu mengecupku dengan lembut. Perasaanku saat itu tak menentu, sebab baru kali inilah aku dicium oleh seorang cewek. Dengan spontan aku pun membalasnya dengan mesra. Aneh, walaupun aku belum pernah melakukannya, otomatis aku tahu apa yang harus mesti kulakukan. Apalagi aku juga sering melihat di film BF.
Kami saling bermain lidah cukup lama, sampai kami kesulitan bernafas. Kedua bibir kami berpagut sangat erat. Desahan Sella membuatku semakin hot menciumnya. Aku mulai menggerakkan tanganku menuju ke pantatnya, kuraba dengan lembut, dan dengan gemas kuremas pantatnya. Kemudian aku mencoba untuk mengusap bagian memeknya. Kugosok-gosok sampai dia mengerang kenikmatan. Aku panik kalau erangannya terdengar ke luar. Setelah kuberi tahu dia mengerti dan mengecup bibirku sekali lagi. Usapanku membuat cairan memeknya membasahi celananya. Karena dia memakai celana bahan, maka cairannya juga membasahi tanganku.
“Ssshhtt.. gilaa.. enak banget.. ehmm..”, desah Sella.
Aku melepaskan ciumanku dan berpindah menciumi lehernya yang putih mulus. Lehernya yang harum membuatku makin gencar menciumi lehernya. Mata Sella terlihat mendelik dan menengadahkan mukanya ke atas merasakan kenikmatan. Tangannya mulai berani untuk meremas kontolku yang keras. Enak sekali pijitannya, membuat kontolku semakin berdenyut- denyut.
Aku berhenti menciumi lehernya, aku mulai meraba-raba toketnya yang sudah mengeras. Sella mulai membuka kaosnya, dan memintaku untuk memainkan kedua toketnya. Kuraba-raba dengan lembut, dan sesekali kuremas sedikit. Merasa masih ada penghalang, kubuka BH-nya yang berwarna putih. Benar-benar pemandangan yang sangat indah, toketnya yang berukuran sedang, putih mulus, dan putingnya merah kecoklatan terlihat menantang seperti siap untuk dikemot. Langsung saja aku sedot susunya yang kenyal itu. Sella menggelinjang kenikmatan dan memekik. Aku tak peduli ada orang yang mendengar. Rupanya dia senang menyemprotkan parfum ke dadanya, sehingga terasa lebih nikmat mengulum toket harum. Aku benar-benar menikmati toket Sella dan aku ingin mengemoti toket Sella sampai dia menyerah. Kujilat puting susunya sampai putingnya berdiri tegak. Kulihat Sella seperti sudah di awang-awang, tak sadarkan diri.
Tangan Ella mulai membuka ritsleting celana gue dan berusaha mengeluarkan kontol gue yang sudah keras sekali. Begitu semua terlepas bebaslah kontol gue menggantung di depan mukanya yang sebelumnya dia telah mengambil posisi jongkok. Dia kocok-kocok kontol gue, sepertinya dia sedang mengamati dahulu. Lalu dia mulai mencium sedikit-sedikit. Kemudian dia mencoba membuka mulutnya untuk memasukkan kontolku. Pertama hanya 1/4 nya yang masuk, lama-lama hampir seluruh kontolku masuk ke mulutnya yang seksi, kontolku sama sekali sudah tak terlihat lagi. Lalu dia mulai memaju mundurkan kontolku dalam mulutnya. Sedotan dan hisapannya sungguh luar biasa, seperti di film BF. Aku menahan rasa geli yang amat sangat, sehingga hampir saja aku mengeluarkan maniku di dalam mulutnya. Belum saatnya, pikirku. Aku ingin mengeluarkan maniku di dalam memeknya. Maka aku memberi tanda agar Sella berhenti sebentar. Aku berusaha menenangkan diri sambil mengusap-ngusap toketnya. Setelah rileks sedikit, Sella mulai melanjuntukan permainannya selama kurang lebih 10 menit. Sella sempat menjilat cairan bening yang mulai keluar dari ujung kontolku dan menelannya.
Sella kemudian bangkit untuk melepaskan celana panjangnya, ia juga melepaskan CD-nya yang berwarna krem. Aku mengambil posisi jongkok untuk menjilati memeknya dahulu, agar licin. Kubuka pahanya lebar-lebar. Terlihatlah memek Sella yang sangat bersih, berwarna merah, lipatannya masih kencang, tak tampak sehelai bulu satu pun. Sepertinya Sella memang pandai merawat kewanitaannya. Aku mulai menjulurkan lidahku ke memeknya. Aku sempat berpikir bagaimana kalau di memeknya tercium bau yang tidak sedap. Ah, bodo amat aku sudah bernafsu, aku tahan nafas saja.
Kubuka belahan memeknya. Lalu kujilat bagian dalamnya. Tapi ternyata koq baunya tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Memek Sella tidak berbau kecut, tapi juga tidak berbau harum, bau memek alami. Justru bau yang alami seperti itulah yang membuatku makin bernafsu serasa ingin melumatnya semua ke dalam muluntuku. Aaahh..Sella benar-benar pandai merawat memeknya. Sungguh beruntung aku.
Aku terus menjilat-jilat memeknya yang mulai basah dengan cairannya. Sella terlihat sangat menikmati permainan ini. Matanya sayu, desahannya makin keras seraya menggigit bibir bawahnya.
“Akkhh.. sstt.. uugh.. gilaa.. enak banget..”, desah Sella.
Memeknya terasa hangat dan lembut. Betul-betuk memek ternikmat yang kurasakan.
Kumasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya sambil mengait-ngaitkan ke dinding memeknya. Tentu saja Sella makin edan reaksinya, membuat semakin kelojotan nggak keruan. Sampai ia menjepitkan kedua belah pahanya hingga kepalaku terjepit di antara sepasang paha yang putih mulus, dan tangannya menjambak rambuntuku sampai aku sendiri merasa kesakitan. Cairan yang keluar dari memeknya sampai meleleh ke pipiku dan kepahanya. Sebagian sempat mengalir ke bibirku. Karena penasaran dengan selama ini yang kutahu, kucicipi cairan itu. Gila! Rasanya enak koq, agak asin. Langsung aja aku hisap sebanyak-banyaknya dari memeknya. Sella sempat risih melihat perbuatanku. Namun aku cuek saja, sebab dia tadi juga melakukan hal yang sama pada kontolku.
Tiba-tiba Sella mendorong kepalaku dari memeknya. Kayaknya dia sudah nggak kuat lagi.
“Masukin dong punya elo, gue udah nggak tahan nich.. ayo dong sayy..”, pinta Sella dengan suara mendesah.
Aku sempat tertegun sejenak, sebab sama sekali aku belum pernah melakukannya.
“Ayo cepat dikit dong..”, katanya sambil memandangku yang tertegun sejenak.
Dengan bermodal nekat dan pengetahuan dari film BF, gue turutin saja permintaan Sella.
Kuangkat satu kakinya ke atas bak mandi, sehingga posisi memeknya lebih terbuka. Memeknya sudah basah sekali oleh cairan sehingga terlihat mengkilat. Hal itu makin membuatku bernafsu untuk memasukkan kontolku ke memeknya. Kuelus-elus dahulu kepala kontolku ke bibir memeknya. Kudorong kontolku perlahan.. masuk sedikit demi sedkit..
Pantatku terus kudorong, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek Sella yang sudah basah dan licin tapi terasa sempit banget. Dalam hati aku beruntung juga bisa ngerasain sempitnya memek perawan. Kucoba kugesek dan menekan perlahan sekali lagi. Kontolku sudah masuk setengahnya, namun masih terasa sempit sekali. Tubuh Ella sempat tersentak ketika kontolku sudah masuk seluruhnya.
“Auuwww.. sakitt.. pelann.. sstt..”, Sella sedikit menjerit.
Kutarik kontolku keluar, lalu kudorong lagi sekuat tenaga. Aku sengaja membiarkan kontolku menancap di dalamnya beberapa saat agar memek Sella terbiasa menerima kontolku. Kemudian barulah aku memulai gerakan maju mundur. Terasa kontolku bergesekan dengan dinding memek yang bergerinjal-gerinjal. Jadi ini toh yang dinamakan bersetubuh, pikirku dalam hati. Kontolku terasa agak perih dijepit oleh memeknya, tapi tetap kuteruskan, aku tak mau kehilangan kesempatan berharga ini.
Tampaklah pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Sella. Kontolku sudah tidak terasa perih lagi, malah sebaliknya, terasa geli ngilu enak. Sella semakin tidak jelas rintihannya, seperti orang menangis, air matanya meleleh keluar. Mulutnya menggigit bibirnya sendiri menahan sakit. Aku sempat kasihan melihatnya. Mungkin aku sudah keterlaluan. Kucoba berbicara padanya sambil kedua pinggul kami menghentak-hentak.
“Ke.. napa.. La.. ehhgg.., elo.. pe.. ngen udahann..?”, tanyaku.
“Ja.. ngan dilepas.. terussinn.. aja.. gue.. nggak.. apa.. apa.. kok.. sstt..”, kata Sella.
Goyangan pinggul Sella sangat luar biasa, hampir aku dibuat ngecret sekali lagi. Kutarik kontolku keluar dan kudiamkan beberapa saat. Setelah itu aku minta ganti posisi, aku ingin ngentotin dia dari belakang. Sella berpegangan pada pintu kamar mandi, sedangkan pantatnya sudah menungging ke arahku. Dalam posisi itu lipatan memeknya terlihat lebih jelas. Tanpa basa-basi lagi kumasukkan saja kontolku dengan hentakan yang kuat. Kali ini lebih lancar, sebab memeknya sudah terbiasa menerima kontolku.
Kali ini gerakan Sella lebih hot dari sebelumnya, ia mulai memutar- mutar pantatnya. Setiap gerakan pantatnya membuat kontolku sangat geli luar biasa.. kontolku berdenyut-denyut seperti ingin memuntahkan lahar yang panas..aku merasa tak tahan lebih lama lagi. Tapi aku tak ingin mengecewakan Sella, aku pun berusaha mengimbangi permainannya.
Aduhh srr.., ada cairan licin kembali keluar dari kontolku. Cairan itu makin menambah licin dinding memek Sella. Aku benar-benar merasakan kenikmatan persetubuhan ini. Aku makin tenggelam dalam kenikmatan bersetubuh dengan Sella, sungguh aku tak akan melupakannya. Tubuh kami terlihat mengkilat oleh keringat kami berdua. Toket Sella bergoyang-goyang mengikuti irama gerakan kami, membuatku makin gemas untuk meremasnya dan sesekali kukemot sampai ia memjerit kecil. Memek Sella makin berbusa akibat kocokan kontolku.
Aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan lagi. Aku makin pasrah ketika kenikmatan ini menjalar dari buah zakar menuju dengan cepat ke arah ujung kontolku. Seluruh tubuhku bergetar hendak menerima pelepasan yang luar biasa.
“Laa.. gue udah mau keluar.. nihh.. Elo.. masih.. lama.. nggak..?”, rintihku.
“Sa.. bar.. se.. bentarr.. sayaangg.. sama.. samaa.. gue.. juga.. hampir.. keluarr.. oohh.. ahhgghh..”, pantatnya menekan kontolku dengan kuat.
Mukanya berusaha menengok ke arahku berusaha mengulum bibirku. Kudekatkan bibirku agar dia bisa mengulumnya.
Bersamaan dengan itu..
“Aaahh..”
Kontolku menyemprotkan air mani ke dalam lobang memeknya berkali-kali. Sampai cairan putih itu meleleh ke pahanya dan sempat menetes ke lantai. Tak kusangka banyak sekali spermaku yang berlumuran di memeknya. Sella berjongkok memegang kontolku. Lalu ia menjilat dan mengulum kontolku yang masih berlumuran sperma. Dia menelan semua spermaku sampai kepala kontolku bersih mengkilat. Dia kelihatan tersenyum bangga.
Sella kembali berdiri memandangi penuh kepuasan. Tubuh Sella terjatuh lemas membebani tubuhku, badannya bergetar merasakan orgasme. Sella memandangku tersenyum, disertai dengan nafas yang masih terengah-engah. Kami pun berpelukan dalam tubuh penuh keringat dengan alat kelamin kami masih saling menyatu. Bibir kami saling mengecup dengan mesra, sambil memainkan bagian-bagian sensitif.
Kami membersihkan diri bersama sebelum beranjak keluar WC. Selama kami mandi kami saling mengutarakan sesuatu hal. Iseng-iseng aku bertanya mengapa dia mau menerima perlakuanku barusan.Ternyata Ella mengatakan bahwa selama ini dia sudah lama menyukaiku, namun ia tidak berani mengutarakannya, sebab malu sama teman-temannya. Aku sempat tertegun mendengarnya. Kemudian aku juga mengatakan bahwa aku juga suka padanya. Seakan dia tak percaya, tetapi setelah kejadian tadi kami menjadi saling menyayangi. Kami kembali berpelukan dengan mesra sambil saling mengecup bibir.
Aku sempat khawatir kalau Sella hamil, sebab aku mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. Aku tidak mau menikah, aku belum siap jadi bapak. Biarlah, kalaupun Sella hamil, aku akan membuat suatu rencana. Lagipula kami melakukannya baru sekali, jadi kemungkinan dia hamil kecil peluangnya.
Selesai mandi aku menyuruh Sella keluar belakangan, aku keluar duluan agar bisa mengamati keadaan. Setelah tidak ada orang satupun, barulah Sella keluar, kemudian kami pergi berlawanan arah dan bertemu kembali di suatu tempat. Sampai saat ini hubunganku dengan Sella masih berjalan baik, cuma kami belum mengulang apa yang kami lakukan di WC dulu.
Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar fakta dari teman-temannya bahwa Sella itu sebenarnya cewek yang haus seks. Dia juga telah bersetubuh dengan banyak pria, baik dari kalangan mahasiswa atau om-om. Makanya aku sempat curiga waktu kami bersetubuh dulu, sebab walaupun memeknya masih rapat seperti perawan, namun aku tidak merasakan menyentuh selaput daranya, bahkan aku sama sekali juga tidak melihat darah yang keluar dari lubang memeknya.

Cerita Dewasa, Tidur Bareng Mbak Kandung Di Jawa



Kejadian ini bermula saat saya masih duduk di bangku kelas 5 SD, umur 11 tahun. Kakak saya duduk di Bangku SMP kelas 2. Kami 3 bersaudara, Kakakku anak pertama, dan Aku anak terakhir dari 2 saudara laki laki. Kedua Orang Tuaku Kerja d perusahaan Rokok swasta terbesar di Kota Tahu Jawa Timur.

Tika (Nama Kakak), punya tubuh yang proporsional saat kelas 2 SMP, BH sudah penuh dengan Isi payudaranya..., Puting kecil dengan lingkar puting coklat yang menggairahkan. Tingginya saat itu msh 154, berat badan 38, BH 32 B. Wajah standard nilai 7, kulit kuning langsat dan berbulu halus di tangan dan kakinya.

Kejadian pertama terjadi saat aku sedang sakit typus, setelah opname di RSUD Gambi*** di kediri selama 15 hari, saya diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. 3 hari setelah rawat jalan d rumah, kedua orang tuaku pergi ke Surabaya untuk menghadiri acara nikahan selama 3 Hari. Untuk itu, selama ibukku tidak ada, Tika kakakku merawat dan menjagaku setiap saat (kebetulan saat itu libur sekolah untuk tingkat SMP).

Hari Pertama, Kakak yang malamnya tidur sekamar denganku bangun, bersih bersih rumah, tidak lupa sambil masak air hangat untuk menyeka tubuhku..!!! Hampir tidak ada keganjilan dan nafsu apapun yang tersirat di wajah kakak, dia membuka smua bajuku hingga tinggal CD ku yang tertinggal. Kakak menyeka, mengusapkan sabun dengan penuh kasih sayang, sabar dan telaten. Malam harinya Kakak menemaniku tidur di kamar, dia serius membaca sebuah buku...kadang kadang terdengar desahan Nafas berat keluar dari mulut Kakak...hhhhheeeehhh....!!!!

Hari Kedua, seperti biasa...setelah bangun kakak bangun dan beres2 rumah, jam 8 kakakku Tika ke kamar masih memakai baju tidur, membawa Ember berisi air hangat untuk menyeka tubuhku lagi.., aku membuka bajuku sendiri kecuali CD ku. Pandangan kakak terlihat lain, dia mengamati semua bagian tubuhku...!!!

Kakak: dek...biar gak pusing..adek rebahan aja...sambil kakak seka tubuhnya. Iya mbak, jawabku. Nafas berat mengawali kakaku saat mulai menyeka tubuhku...!!!
Kakak: mbak nyekanya gak pake kain ya dek...biar bisa gosokin badan adek.., biar rata ngasih sabunnya. Iya mbak, Jawabku. Kakak mulai membasuhkan air d tubuhku...usapan..usapan tangan kakakku membuat sedikit geli (merangsang) tubuhku...!!! Hingga tanpa sadar Penis Kecilku berdiri tegak di balik sangkarnya.

Kakakku: CD nya di lepas aja ya dek, biar mbak bisa bersihkan selangkangannya....!!! Jangan tho mbak, isiiin aku...(Jawabku). Tapi kakakku tetep melorotin CDku sambil bilang...udah...ga usah isin...khan sama kakaknya sendiri.

Waaahh...kebelet pipis tho dek kok burunge ngaceng (berdiri)...kata Kakakku Tika.
Aku jawab...gak mbak, khan tadi udah pipis waktu mbak nyapu...!!!
Lahhh..terus kenapa iki kok gerak2 ngaceng gini manuke...goda Tika Kakakku, sambil mbasuh air hangat di selangkangan...testis...dan pahaku.

Aku merasakan geli yang aneh di tubuhku saat Tika nyentuh lembut testis sambil sesekali nyenggol Penisku yang udah gundul di khitan saat umur 8 tahun...., aku spontan bilang....mbak udah mbak...geliii...jadi pingin pipis. Tika kakakku malah senyam senyum..., sambil bilang...tunggu sebentar ya...mbak tika ambilkan tempat pipis.

Tika keluar Kamar, tidak lama masuk kamar tapi tidak membawa ember tempat pipis..., malah ganti baju daster. Loh mbak...mana tempat pipisnya..., tanyaku bingung.
Tika diam saja, malah naik keatas tempat tidur..., sambil bilang...udah dek ardi tenang ae..., nurut kata mbak...biar cepet sembuh. Iya mbak...jawabku.

Kakak langsung megang burung kecilku..di sabun..di usap usap...kemudian di basuh air dan di lap pake handuk...(Mbak...tambah geli..pingin pipis mbak....rengekku).

Tiba..Tiba Kakakku naik ke atas tubuhku.., sambil mengangkat ke atas baju dasternya....(Aku makin bingung apa yang mau di lakukakan mbak Tika)
Tika bilang...dek..pipisnya di sini aja ya...!!! (Sambil tangannya nunjuk ke vaginanya)...
Belum sempat aku jawab..Kakakku sudah..megang Penisku...di tempelkan di Vaginanya...kemudian di gosokkan ke Vaginanya..!!!
Uuuuhhhh...ardi...., mbak tika pingin kamu pipis di dalam sini..., mbak tika pingin ardi cepet sehat...jadi buanglah pipis dek ardi di sini (vagina)...!!!
Aku tidak paham apa yang di lakukan mbak tika, tapi aku melihat wajah mbak tika memerah, bibirnya di gigit..sambil payudaranya di remas2.., ooowwwggghh...ooouuhhgg...suara dr mulut kakak saat vaginanya bergesekan dengan penisku.

Akupun menahan geli...dan semakin tegang saja penisku....eeeehhhhhmmm...mbaaak... Gelliii mbaak...gelii tenan...,
Mbak tika megang penisku...aku merasakan Penisku seperti di tekan masuk pelaaaan ke dalam sebuah lubang..., tahaaan ya dek ardi....burungnya mau tak masukkan ke tempeknya mbak tika, biar dek ardie bisa pipis di dalamnya....., aku mengangguk..iya mbak, jawabku.
Kakakku makin kuat nekaaaan dan nindih penisku..., tampak sedikit kesulitan dan menahan rasa sakiit saat menekaaan penisku...., aaaahhhhh.....sakiiiit....ardiiiieee....(Sambil ambruuk di atas tubuhku) , teriakan mbak tika saat aku merasakan penisku masuk ke dalam sebuah lubang...sempiit..geliii...angeet...dan berdenyut.

Aku merasakan sebuah cairan meleleh di pahaku..., setelah beberapa saat...mbak tika bangun dan melihat darah keperawanannya mengalir..., dan membersihkan darahnya dengan handuk...!!!
Setelah itu Tika melepas smua bajunya..dan naik lagi di atasku...., siiaaap ya dek...mbak mau ngeluarkan pipismu..., mbak tika megang dan nuntun penisku..sekali tekan udah lgsg masuk...blessss....., aaahh...ehhhhhmmm....suara desahan kakakku..., mbak tika nuntun tanganku untuk meremas susunya..., remes pentile mbak tika ardi.....remes diii....aaahhh....sambil terus menggoyangkan pantatnya..!!! Eehhhmm...tempek mbak tika enak gak...ayoo dii...pipisnya keluarkan di dalam ya...mbak tika enakk dii...tempek mbak tika kedut..kedut...racauan kakakku, sambil terus jepit genjot goyang penisku di vaginanya.
Ahhhhh....sayaaaang....ardi......mbak tika mau pipiiiiisssss..........srrrrrrr....serrrrrrr...... ahhhhh....enakk banget arrr....oooouuughhh.....!!!! Aku memang merasakan sebuah cairan hangat keluar dari vagina tika, Vaginanya menjepit dan menghisap kuat penisku (Orgasme), akupun merasakan sebuah sensasi luar biasa nikmatnya...!!!
Mbak tika ambruk lagi..mencabut vaginanya dari penisku..., rebahan di sampingku sambil mencium..dan bilang...dek...jangan bilang siapapun yaa...ini rahasia kita..., mbak tika sayang ardi...ardi harus janji akan menjaga rahasia yang mbak lakuin tadi sama ardi.
Iya mbak, jawabku. Mbak tika meluk dan minta di ciumi payudaranya.
Malam hari, setelah kakak membaca buku...,Tika mengunci pintu, dan naik ke atas kasurku (ada 2 kasur).

Mbak tidur sini ya..., mbak mau ngelonin ardi..biar hangat dan cepat sembuh..!!!
Iya mbak, jawabku. Mbak tika..., yang kita lakukan tadi kok geli enak itu apa namanya mbak...tanyaku.

Ohhh...itu namanya Ngembik (Kawin, Kentu, Ngesex) jawabnya.
Laah tadi tempeknya kok berdarah mbak, tanyaku lagi...!! Itu namanya darah perawan ardiee...., kalo pertama pasti keluar darahnya jawab kakakku sambil meluk dan nyium keningku.

Apa ardie mau Ngembik lagi sama mbak tika...??? Belum sempat jawab mbak tika sudah nafsu mencium bibirku..., ehhmm...ehhhmm...mbaaak...tikaa...pingin lagi sayaaang..., pingiiin pipiss enak lagii....rengek tika sambil nyiumi bibirku.

Mbak....., burungku ngaceng lg....!!! Kataku. Mbak tika lgsg ngusap..megang..dan ngocok penisku..., dia sangat nafsu..bajuku lgsg di buka smua...kakakku juga membuka bajunya...BH dan CD nya...!!!
Aku lgsg beranikan diri nyentuuh...ngreemas2 payudara Tika yg masih mulus dengan puting kemerahan..., Aaahhhhh....adikku udah mulai pinter nih...goda mbak tika..sambil nyium bibirku lagi dan membelai lembut penisku yang makin tegang.

Kakakku bangun dari posisi rebahannya, dan bilang...deek...mbak mau ngemut Pelimu ya...., belum jawab kakaku sudah memasukkan penis kecilku ke dalam mulutnya...., aaahhh....eehhhmm...sSsssttt...mbakk..gelii mbaak...geliii mbakk...!!! Ocehku. Mbak tika bilang..ssseeeeettt...(Sambil isyarat utk nutup mulut)...jangan rame, nanti kakakmu kedengaran...ucapnya. Akupun ngangguk...dan menahan geli di emut kakak sambil merem melek njambak rambut Tika Kakakku...!!!
Deeekk....gantian tempek mbak tika di emutin ya...,bisik Kakakku.
Aku pun bangun, Tika rebahan dan membuka lebar pahanya...nuntun tubuhku naikin tubuh tika dengan posisi terbalik (69), jilatin arr....!!!
Dengan agak jijik...krn lendir dan bau anehnya..aku beranikan nempelkan mulut ke Vagina Tika..., aku usap2kan bibirku...nekaaan...vagina yg mash belum banyak rambutnya. Setelah terbiasa dg baunya, aku mulai berani membuka mulut...gigit lembut vaginanya....jilatin vagiananya...dan menghisap lendir2nya....!!! Kakakku meracau...gerakan tubuhnya tdk karuan, pantatnya naik turun menahan geli jilatan lidah di vaginya...!!! Aku juga merasakan kakaku ngemutin penisku...nyedotin buah zakarku..., suara desahan tertahan malah mbuat kami makin bergairah.

Ahhh...ehhhmm....ardie, masukkan penismu ke tempek mb.Tika, mbak dah ga tahan arr....pinta Kakakku...!!!
Akupun bangun, mbak tika nuntun aku untuk duduk di hadapannya...mbuka lebar kakinya..., nuntun penisku dan..tekan dekk..., ehhmm....blesssss.....seleeepp....penis kecilku masuk smua ke liang Vagina Tika..., ehhhmm....ehhhmmm....!!!! Maju mundurkan penismu, rebahan dan emut susu mb.tika sayaang...ucap kakakku.

Sambil rebahan..aku genjot vagina kakakku...suara ceplak ceplok makin kencang...suara deritan lendirnya makin terdengar...dg lahap aku mencium dan menghisap puting kakakku..aku gigit dan tarik2 putingnya....!!! Aahh..ahhh...ssttt...enak banget ardie...peli mu enak banget...mbak tika sayang ardi...mbak tika pingin ngembik terus sm ardi...pipis di dalam ya sayaang...racauan kakakku..., dengan nafas terengah..aku terus nusuk2 vagina Tika....geli...anget...dan kedutannya membuat aku melayang...!!!
Gantian dek...mbak tika di atas..., kamu duduk sandaran ya..., mbak tika duduk di pangkuanmu...!!! Ucapnya. Aku nurut saja...mbak tika lgsg megang penis dan memasukkan lagi ke dalam vaginanya..., uuhhh...uuhhhm...ahhaahh..enAk sayaang...jilatin terus pentil mb.tika..gigiti pentilnya...ucap kakak sambil terus goyangin maju mundur pantatnya...!!!
Tidak berapa lama.....kepalaku di tekan kuat ke dalam payudaranya....goyangannya makin tak terkendali...guncangannya makin liar..daaan....mbaaak mau pipissss ardii....mbak sampee.......mbakkkkk....ngembes tempeknya.....(Bersmaan itu aku mersakan cairan hangat nikmat luar biasa membanjiri penisku)...kedutan vagina kakakku menjepit kuat penisku...terasa nikmat luar biasa, seperti mau pipis tapi ga keluar pipisnya (Orgasme tanpa mengeluarkan sperma, karena belum Baligh)
Nafas mbak Tika dan aku terengah engah...mbak tika meluk erat tubuhku..nyium dahi pipi dan juga bibirku..., makasih ya sayang....makasih dah mbuat mbak pipis enak lagi...!!!
Sama sama mbak, ardie juga sayang...td ardie juga pipis rasanya..tapi ga terasa keluar pipisnya...tapi enak banget rasanya mbak....!!!
Hari Ketiga, siang hari...saat kakak ke 2 tidur sehabis sekolah..., Mb. Tika ngajak aku bangun dari kamar. Katanya mau di bersihkan mandi air hangat di kamar mandi.
Aku berjalan...dan masuk kamar mandi.., mb.tika masuk dan ngunci kamar mandi..., aaahh....ngembik lagi ini (pikirku). Buka bajunya sayang...pinta Tika. Iya mbak, jawabku..., mbak tika mo ngajak ngembik di kamar mandi ya...godaku.
Ahhh...km ini arr...tahu aja rencana kakak...jawabnya sambil jongkok nyiumi penisku.
Aku duduk di pinggir bak mandi..., ngocok2 penisku...,ahhhh....mbak....emutin mbak...emutin penisku...!!!
Pasti sayang....jawabnya, sambil masukkan penisku ke dalam mulutnya....lidahnya njilatin ujung penisku..., ooohhhhh.....gilaaaa....gak terbayangkan rasanya..., kurang lbh 5 mnt..Tika terus ngocok penisku di mulutnya...,!!!
Kemudian dia bangun dan nungging..tangannya pegangan bak mandi..., ardiii.....tusuk mbak dari belakang yaaa...., cepetan sayang...mbak ga tahan..pengEn banget.
Akupun turun...sambil berdiri aku masukkan penisku ke lubang vagina kakakku yang sudah aku ketahui d mana letaknya...., sleeeeepppp.....!!!! Ehhhhmmmm........ardi.....makin lama makin ga tahan pingin Ngembik dengan kamu....mbak tika terangsang terus....ocehan kakakku.

Aku terus sodook vagina Tika,,,sambil ngremas payudaranya dr belakang..., bokong Tika maju mundur ngikutin irama kocokan Penisku..., cairan vagina kakaku terasa banjir dan menghangatkan batang penisku..., pantat Tika makin liar...goyangan maju mundur..naik turun membuat penisku makin nikmat dlam jepitan Vaginanya..., aahhh...mbaak...vaginanya enak banget...angeeet lendirnya.....jepit terus mbak....ocehku. Makin lama aku makin paham dengan seksual...jika mbak tika sudah bergoyang gak karuan..akupun juga smkn kencang nyodokin penisnya ke vaginanya....!! Lebiiih kenceng sayaaang.....lebih dalaaam....lebih kuaaat lg....remas payudara mb.tika....pukul..pukul..pantat mbak tika...!! Pinta mb.tika. Akupun nglakuin smua permintaannya...daan....mbak tikaa keluaaarrr pipissssnya ardi......aaahhhhh....ahhhhhh....aaaahhh.....jerit nya dg nada pelaaan...!!! Tampak cairan bening keluar netees ngalir jatuh dari lubang vaginany...!!! Tapi aku masih blm merasakan pipis keluar dr penisku..., tanpa bicara aku terus genjot vaginanya....aku pegang pinggang Tika....ceplook..ceplook....(Suara adu pantat dg paha)....dan mbaaakkk....aku pipis juga kayakknya.....aahhh..arrrrgghhhh....!!!! Jeritku..!!! Aku merasakan ada penisku kedut2 d dalam vagina mb.tika...!!! Makin nikmat rasanya..dan anget...!!! Setelah sma puas...kakakku memandikan tubuhku dan mbuka pintu kamar mandi.

Setelah kejadian itu...aku dan mbak tika selalu melakukan kegiatan bersetubuh di berbagai tempat dan kesempatan.
Pada saat aku duduk kelas 1 SMP, aku mengalami mimpi basah..., aku cerita pada mb.tika kalo aku mimpi bercinta dg seseorang, dan ngompol d celana.

Kakakku menciumku....dan bilang...itu tandanya kamu sudah dewasa...dan bisa membuat mb.tika hamil kalo bersetubuh dengan mb.tika...ucapnya..sambil megang penisku. Setelah mb.tika suci (menstruasi) nanti kita coba buktikan ya ar..., mbak buat kamu keluar pipisnya kental,putih dan terasa makin nikmat.

Akupun di suruh membaca bukunya..ternyata buku Cerita Dewasa. Semua yang di ajarkan kakakku bersumber dari alur cerita di buku tersebut.
Setelah 5 hari, kakakku sudah suci dari menstruasinya..., sepulang sekolah kakakku bilang..., Ardi..mbak tika siap di Setubuhi lho nanti malam, kamu udah baca buku mbak tika blm??? Sudah mbak, ardi siap pipis di tempik mb. Tika.

Malamnya, mbak tika pura2 mbantuin aku ngerjakan PR d kamarku, Kakakku laki2 sering tidur di musholla sama temen2 sebayanya...Jadi mlm itu aku dan kakak belajar bareng di Kamar..!!!
Ketika kedua orang tuaku blm tidur, kami belajar sambil sesekali berciuman, ngremas..dan ngraba vagina mb.tika, peniskupun tak luput dari emutan emutan singkat kakakku, mbuat kepalaku pusing bergairah dan tidak konsentrasi belajar.

Lampu ruang TV sudah mati, pertanda kedua orang tuaku sudah tidur..., aaahhh...ini saatnya melakukan persetubuhan sedarah untuk pertama kalinya setelah Akil Baligh....bisikku dlm hati.

Deek...mbak tika siap di apain aja lho, nikmati tubuh mbak tika kapanpun ardie mau..!!! Ucapnya, IYa mbak...mlm ini aku mau pipis di mulut mbak tika...(Seperti kisah dalam buku cerita dewasa mbak tika). Boleh..boleh...silahkan pipis di mana aja kamu suka sayang..., jawab Tika sambil mulai menciumiku dan mbuka bajunya.

Akupun mulai mencium mulut mb.Tika..menghisap lidahnya..menggigit lembut bibirnya..., ciuman basah, liar, menggebu yang membuat kami sulit bernafas karena saling memuaskan nafsu bibir saat berciuman. Kali ini aku bener2 menguasai keadaan..(Hasil baca buku dewasa)...sambil terus cium bibir..aku mulai meremas remas payudara mb.tika...putingnya sudah tegang berdiri, daging susunya mengeras..., desahan nafas mb.Tika makin tidak karuan..tangan tika liar megang dan ngocok penisku...ehhhhmm...aaaahhh...kegiatan slg merangsang yang luar biasa liar.

Sunday, February 28, 2016

Hebat Jika Anda Bisa Mengeja Nama Bocah Ini! Coba Saja!



Empat orang yang disodori sebuah nama yang terpampang dalam selembar foto merasa kesulitan melafalkan nama itu. Mereka geleng-geleng kepala tanda menyerah, bahkan balik bertanya rumpun bahasa apa yang dipakai pada nama itu.

“Kok, bahasanya tidak pernah saya dengar, ya, atau mungkin ini bahasa Rusia,” kata Sandi, satu dari empat mahasiswa semester V jurusan Bahasa Inggris, Universitas Islam Kediri, Kediri, Jawa Timur, saat disodorkan nama itu, Jumat (28/8/2015), malam.

Nama yang dimaksud jika dieja itu adalah U-O-A-I-E-V-A-N-T-Z S-F-Y-D-Z D-A-V-I-D J-U-N-I-O-R atau Uoaievantz Sfydz David Junior.

Pemilik nama tersebut adalah seorang bocah usia 7 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (selevel sekolah dasar) di Kediri. Kesulitan membaca tidak hanya menimpa para mahasiswa itu saja.

Zaenal David Nasron, ayah dari bocah itu, menuturkan, diia telah terbiasa mendapat keluhan pelafalan sejak nama nyeleneh anak pertama hasil pernikahannya dengan Heriyani dia sematkan. Orang-orang di lingkungan.

Saat anaknya berinteraksi, misalnya, sekolah hingga keluarga, selalu merasa kesulitan melafalkan nama panjang anaknya.

Nama itu juga sempat menjadi bahan pembahasan tersendiri oleh petugas pengadilan saat dia mengurus akta kelahiran.

“Banyak yang nanya nama anak saya itu dari bahasa apa, padahal bukan dari bahasa mana pun. Di awal-awal dulu, saya sempat dianggap gila,” ujar David.

Lalu, apa yang melatarbelakanginya memberi nama yang tidak lazim itu?

Pria yang berprofesi sebagai penulis buku ini menjabarkan tiga alasan dasar yang menjadi pertimbangan penggunaan nama unik anaknya. Pertama, kata dia, nama adalah identitas yang melekat pada diri seseorang sehingga harus benar-benar menjadi pembeda dengan orang lain.

Kedua, menurut dia, nama adalah doa. Ia berharap nama itu akan menggerakkan anaknya untuk dapat memberikan kontribusi yang tidak biasa bagi kehidupan, sesuai namanya yang juga tidak biasa.

Terakhir, selayaknya nama dapat menjadi pendorong agar penyandang nama dapat berperilaku sebagaimana kandungan namanya. Nama bagus akan sia-sia jika tidak ada perbuatan nyata meraih doa itu.

“Doa jangan pasif. Harus ada usaha dari pemilik nama sendiri untuk menggapainya,” tuturnya.

Uoaievantz Sfydz David Junior adalah seorang bocah periang. Hobinya adalah olahraga bulu tangkis dan menggambar. Prestasi sekolahnya bagus. Banyak nilai baik dalam buku ujiannya.

Namun, bisakah dia mengeja namanya?

“Nama saya Evan…,” dia menyebut nama pendeknya saja karena tidak hafal nama panjangnya.

Fakta Di Balik Kepribadian Dono Pemain Film Warkop Yang Tidak Di Ketahui Publik

Siapa yang tidak kenal dengan pelawak yang satu ini, ya dia adalah artis pelawak ngetop pada tahun 70 an, 14 tahun lalu indonesia kehilangan sosok artis yang yang merupakan salah satu bintang besar yang ada di industri perfileman indonesia, khususnya film komedi yang bernama lengkap wahyu sandono yang lebih di kenal dengan sebutan dono pada saat ia beradegan, ia meninggal pada usia 50 tahun di karenakan terkena kanker paru-paru, setelah kepergian dono Warkop DKI hanya menyisakan indro, sedangkan personil yang lain telah dulu di panggil oleh yang mahakuasa .

Dono sendiri dengan klup lawaknya yang beranggotakan Nanu, Kasino Dan Indro sangat di kenal dengan perannya yang kerap mengocok perut pada saat beradegan di dalam film. salah satu ciri khas mereka dalam warkop adalah kehadiran seorang wanita s3ksi yang membantu dalam adegan, siapa sangka selain sebagai pelawak, di dalam warkop itu sendiri menyelipkan pesan berupa kritik sosial yang ada di dalam setiap dialog baik yang ada di film maupun yang ada di dalam sandiwara salah satunya yang di ucapkan dono adalah “Gengsi Dong” yang mana di dalam film tersebut dono berperan sebagai slamet, slamet adalah seorang anak berasal dari desa yang pergi ke jakarta untuk melanjutkan kuliah.

Ia menyindir paijo yang merupakan seorang anak juragan minyak yang di perankan oleh indro. dalam salah satu adegan slamet menyindir paijo yang mana uang yang di dapat dari bapaknya adalah uang hasil korupsi. selain kerap menyelipkan kritikan sosial, masih banyak fakta fakta dari pelawak yang perbah menjabat sebagai ketua OSIS semasa di bangku SMA dulu yang berada di surakarta. berikut beberapa fakta yang tidak banyak di ketahui publik.

Dari pernikahannya dengan titi kusumawardhani atau yang biasa di sapa dengan didiet dono memiliki 3 orang anak yaitu

Andika Aria Sena
Damar Canggih Wicaksono
Satrio Sarwo Trengginas

Ketiga anak dono ini sangat memiliki prestasi yang gemilang di dunia pendidikan, Rekan dono Indro menjelaskan menjadi yatim piatu bukanlah merupakan sebuah halangan untuk anak – anak almarlum Dono untuk berprestasi.

Selain Damar yang lulus di Cum Laude S2 di Swiss Federal Institute Of Technology (ETHZ) dan di lausane (EPFL) pada tahun 2012 dua sauradanya juga berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di jakarta. saudara saudara kandungnya yang ada di jakarta Damar anak ke 2 dari 3 bersaudara yang merupakan laki laki semua kakaknya Ario seorang sarjana Broadcast lulusan UI sedangkan Damar lulusan Teknik Nuklir S1 UGM S2 Universitas di Swiss dan Isya Allah S3 juga di Swiss adiknya satrio lulusan S1 sastra Belanda UI kata indro seperti dilansir pada kapanlagi.com

Tatung Ancam Tak Mau Ikut Pawai Cap Go Meh di Kota Singkawang Lagi



Singkawang-RK. Ratusan tatung mendatangi sekretariat Festival Imlek dan Cap Go Meh 2016 di Jalan Kalimantan, Kota Singkawang, Rabu (24/2).

Jumlah tatung yang mendatangi sekretariat Festival Imlek dan Cap Go Meh ini bertambah dari sebelumnya. Mereka tak lagi komplain terkait nominal dana santunan. Tetapi syarat penerimaan dana santunan diwajibkan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Apabila tidak memiliki KTP, dana santunan tak bisa dibayar.

“Masak mau mengambil uang harus dilampirkan KTP lagi. Pendaftaran kemarin kan sudah dilampirkan KTP. Sebelumnya tidak pernah lagi dilampirkan KTP, dan harus ada fotonya,” ujar Aliong salah seorang tatung yang ikut berdesak-desakan mengambil dana santunan di sekretariat Festival Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Rabu (24/2).

Selain harus menyerahkan KTP, juga harus terdaftar dalam foto dan sesuai dengan penomorannya. “Kenapa kemarin tidak bilang melampirkan KTP, baru tadi pagi saya datang pengumumannya terpampang di sekretariat,” kesal Aliong.

Menurut Aliong, uang santunan Rp1 juta tidak sesuai dengan pengorbanan yang dilakukan para tatung.

“Sudahlah  panas-panas seperti ini, mengantre panjang, dipersulit lagi proses pencairan dananya. Kami para tatung banyak mengeluarkan biaya pada saat pawai tatung, untuk biaya pengangkut tandu, biaya pembawa bendera, tukang gendang, belum lagi makan dan minum rombongan, uang Rp1 juta itu tidak cukup,” ungkapnya.

Senada juga disampaikan Alminus, tatung asal Pajintan. Dia merasa tahun ini pencairan uang santunan terkesan sulit, dibandingkan tahun lalu. “Tahun  lalu tidak serumit ini. Kita datang uang santunan sudah bisa dicairkan. Sudahlah begitu, uang santunan pada tahun ini kecil lagi,” kesal Alminus.

Dia bersama rekan tatungnya yang lain mengancam tidak ikut pawai tatung di Singkawang. Apalagi kalau uang santunannya tidak bertambah.

“Kami akan mengikuti pawai tatung di luar Kota Singkawang saja, misalnya di Pemangkat atau daerah lain. Kalau santunannya meningkat, barulah kami akan ikut pawai tatung di Kota Singkawang,” tegas Alminus.

Tatung lainnya, Yodar mengatakan, tahun lalu uang santunan dari panitia Rp2 juta ditambah dari Pemkot Singkawang menjadi Rp3,5 juta. “Saat itu uang santunan lumayanlah, walaupun kami masih tekor, namun tidak seperti saat ini, sangat kecil sekali,” katanya.

Sebelum pencairan dana santunan, ada tatung yang marah-marah dan mengancam panitia. Kemudian tatung itu meninggalkan sekretariat Festival Imlek dan Cap Go Meh.

Wakil Ketua Festival Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Bong Wui Kiong mengatakan, para tatung yang berhak mendapatkan santunan, adalah mereka yang turun pada saat pawai.

“Mereka difoto dan diberikan nomor peserta, dan mereka juga didokumentasi di dalam video. Sehingga mereka yang dberi nomorlah dan ada dalam foto yang berhak diberikan santunan,” ujarnya.

Tampak polisi berjaga-jaga di sekitar sekretariat Festival Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang. Meskipun diguyur hujan, para tatung masih tetap mengantre menunggu panggilan dari panitia, untuk menerima dana santunan.

Cerita Hot, Melakukannya Dengan Sahabat Suamiku



Hai para pembaca cerita dewasa perkenalkan namaku Bica aku wanita umur 28 tahun kata orang tubuhku proposional dari tinggiku 169 cm dan berat badanku 56 kg ukuran payudaraku 36B didukung dengan wajah cantikku berkulit putih, memang aku dulu sering jadi SPG dalam acara pameran mobil jadi bisa dibayangkan secara singkat tentang diskripsiku.

Aku sudah mempunyai suami namanya Roni umurnya lebih tua dari aku 2 tahun, sementara ditahun ini kami memang sepakat untuk menunda momongan dulu, kalau masalah seks kehidupan kami baik baik saja, Suamiku bisa dibilang Hypersex malah bisa jadi dalam sehari minta jatah 3 kali.

Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Roni bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Roni harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
Dan mulailah cerita ini ketika Roni mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Faiz dari luar kota. Pertama diperkenalkan Faiz langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih.

Faiz cukup tampan gagah dan kekar. Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Roni memutuskan agar Faiz tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami.

Faiz tidur di kamar persis di seberang kamar kami. Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Roni datang bisa langsung bercinta.

Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Roni bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Roni dari depan, tiba-tiba Faiz muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Roni yang membelakangi Faiz dan aku juga tidak tega menghentikan Roni.

Akhirnya ku biarkan Faiz melihat kami bercinta tanpa Roni sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Faiz melihat tubuh telanjangku ketika Roni melepaskan penisnya dan terjongkok di bawah meja.

Setelah kejadian itu Faiz lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku. Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Roni benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Roni bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Roni.

Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BH.

Bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Faiz pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Roni sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Faiz mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untuk melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Roni orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan.

Dan Faiz mengetahui hal itu. Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Roni dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Roni berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu.

Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Faiz .

“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Faiz

“Ah bisa aja kamu BFaiz”,balasku tersipu.

Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama Faiz meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.

“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut.

Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi.

Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Faiz meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Faiz telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Faiz yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan.

“Faiz apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Faiz..lepas..!”,rontaku tapi Faiz tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.

Faiz terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Faiz mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku.

“Faizz..hentikan Faiz aku mohon..tolong Faiz..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Faiz terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir vaginaku yang ternyata telah basah karena serangan itu.

Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku.

Ketika Faiz sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Roni memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Faiz terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Roni yang tidak melihat kami dan meninggalkan Faiz dengan G-string hitamku.

Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.

Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Roni mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Faiz.

Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Faiz, diperjalanan dia hanya mengakatakan

“Maaf Bica..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apapun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah.

Tanpa sadar ternyata Faiz telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’.

“Bica aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat, tapi saat itu juga Faiz telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya.

Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku.

Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?

”Faizz..lepaskan aku Faiz..ingat kau teman suamiku Faiz..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Faiz terus menekan hingga aku berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.

“Ahhhh?Faizz..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak.

Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang

“Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati.

Sepuluh menit kemudian Faiz mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Faiz di telingaku “Ahhh..hmmfff?” aku merasakan vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh deti kemudian Faiz terkulai di atasku.

“Maaf Bica aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Roni pulang hingga pagi harinya. Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang Roni dan Faiz berpamitan untuk nerangkat ke kantor.
Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Faiz ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Roni sangat mempercayainya maka dia izinkan Faiz pulang sendiri.

Faiz masuk dengan kunci milik Roni dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya,

“Faizz..kenapa kau ada di sini?” tanyaku,

“Tenang Bica suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam

“Pantas sajaku semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku.

Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Faiz di dalam kolam.
Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan vaginaku hangat sekali, ternyata Faiz ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.

Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi vaginaku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai vaginaku, nafasnya kuat sekali pikirku.

Detik berikutnya yang aku tahu dia telah berada di depanku dan penisnya yang besar telah meneyruak menggantian lidahnya?Cerpen Sex

“Arrgghh..” erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Roni. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang.

Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk.

Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku.

Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Bica..ahh” bisiknya ditelingaku.

Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya.

Beberapa saat kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku

“Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam,

“Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Faiz lah yang berteriak panjang,

“Kau hebat Bica..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam vaginaku.

Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar.

Setelah Roni pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Roni dapat memberikan kepuasan padaku.

Dengan hanya menggenakan kimono dengan tali depan aku dekati Roni yang masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku.

Ternyta yang kudapatkan adalah bentakannya “Bica..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk?

Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras.

Aku yakin Faiz juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu.

Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Roni di depan komputer dan lampu di kamar Faiz. Tampak samar-samar Faiz keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.
Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Faiz mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku.
Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus.

Perlahan aku membelai-belai vaginaku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Faiz, dengan hati yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Faiz dan langsung mengunci pintu dari dalam.

Faiz sangat terkejut “Tyas..apa yang kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Roni ada di kamar seberang.

Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Faiz hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Faiz tersenyum sambil memperlihatkan penisnya yang semakin membesar dan tampak berotot.

Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Faiz yang masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan penisnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yang sudah memuncak.

Sambil mulutku tetap di dalam penisnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Faiz yang sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap vaginaku yang sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Roni yang bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas penisnya yang sudah mengacung tegang dan besar panjang.

Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang penis Faiz masuk ke dalam vaginaku

“Ahh..sssfff..Braaam!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh penisnya memenuhi vaginaku dan menyentuh rahimku.

Sungguh suatu sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Faiz dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras

“ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Faiz duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi.

Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam. Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Roni mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Faiz dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara.Cerpen Sex

Kudekap erta Faiz seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Faiz merasakan penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya.

Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Faiz membalikan aku dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Faiz mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Faiz merasakan penisnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena vaginaku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya.

Dan Faiz langsung memompa penisnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan suara penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Faiz.

Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga penisnya menyentuh rahimku. Kupeluk Faiz dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku.
Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Faiz dengan menaik turunkan pantatku.

Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Faiz diketuk Roni, “Faizz..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Roni.

Langsung saja Faiz melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar.

Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku. Faiz dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Roni masuk, Roni sempat terkejut melihat Faiz telanjang,

”Sedang apa kamu Faiz” tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku.

Faiz hanya tersenyum dan mengatakan,”Mau tau aja..”

Dasar Roni dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi.

Setelah Roni keluar, Faiz kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,”Bica buka pintunya..sudah aman”.

Begitu aku buka pintunya Faiz langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku.

“Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Faiz melahap buah dadaku dan putingku.

Sepuluh menit berlalu dan goyang Faiz semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang sama

“Faizz lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku

“Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan.

“Faizzz..,” desahku tertahan.

“Ahhh Bica..kau hebat..” demikian katanya.

Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul.

“Terima kasih Faiz..kau hebat..” kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Roni tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Faiz di sekujur buah dadaku.