Punya anak 'nakal,' suka membantah dan susah diatur menyusahkan? Jangan frustasi dulu.
Anak-anak seperti ini tetap menjadi investasi yang bagus bagi orangtua mereka di masa mendatang.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan jurnal Developmental Psychology menunjukkan anak yang dianggap bandel memiliki penghasilan besar setelah mereka dewasa.
Studi dilakukan oleh University of Luxembourg, the University of Illinois at Urbana-Champaign, and the Free University of Berlin.
Sasarannya pada 745 anak di Luxembourg dari saat mereka berusia 12 tahun pada 1968, hingga 2008 saat mereka berusia 52 tahun.
Para peneliti mengumpulkan informasi mengenai anak-anak tersebut termasuk latar belakang sosial ekonomi serta pertanyaan yang dijawab oleh anak-anak itu dan guru mereka.
Hasilnya dibandingkan dengan penghasilan mereka empat dekade kemudian.
Hasil penelitian meunjukkan, keberhasilan dalam pekerjaan sangat terkait dengan IQ, stasus sosial ekonomi orangtua dan ukuran kesungguhan hati dalam mengerjakan tugas dari guru.
Tapi bila dibanding level penghasilan, peneliti menemukan pola yang agak berbeda.
Setelah menghitung pengaruh tingkat IQ dan latar belakang sosial, peneliti menemukan anak-anak yang terbiasa melanggar peraturan dan membantah ternyata memiliki penghasilan lebih tinggi di kemudian hari.
Dilansir Quartz, penulis jurnal menyebut hasil penelitian ini sebagai penemuan yang mengejutkan.
Namun mereka mengakui ada beberapa alasan yang harus dicermati.
"Kami mungkin menganggap murid yang mencetak skor tinggi dalam skala ini mungkin akan berpenghasilan lebih besar.
Sebab, mereka lebih bisa meminta di saat menentukan, misalnya saat negosiasi gaji atau kenaikan gaji," tulis mereka.
Penjelasan lainnya, dulu anak-anak itu sering buat onar, tapi mereka lebih memiliki pendirian dalam mencapai tujuan.
Karakteristik ini yang mendorong meningkatnya pencapaian individu, dalam hal ini penghasilan.
No comments:
Post a Comment