Tuesday, December 1, 2015
Relasi Rossi-Lorenzo Sudah Tak Oke, Setelah Valencia Bagaimana?
Persaingan Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo musim ini sudah membuat hubungan keduanya jauh dari oke. Tak ayal kelangsungan eksistensi keduanya di Movistar Yamaha selepas MotoGP Valencia terus digunjingkan. MotoGP Malaysia lalu memang diramaikan dengan insiden antara Rossi dengan rider Repsol Honda Marc Marquez. Tetapi insiden itu sendiri pada akhirnya tidak lepas dari Lorenzo dan persaingannya dengan Rossi di perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.
Dengan Rossi dan Lorenzo terus menjaga persaingan ketat sepanjang musim, keduanya kini akan menyongsong balapan pamungkas di Valencia pada akhir pekan. Sebelum "final" itu Yamaha tampaknya akan coba mendinginkan situasi antara keduanya.
"Kami ingin bicara kepada mereka. Sudah jelas bahwa telah ada yang rusak di antara keduanya," kata Direktur tim pabrikan Yamaha Massimo Meregalli kepada Corriere dello Sport.
"Sebelum insiden (di Malaysia) memang tidak berarti keduanya saling mencintai, tapi toh mereka sudah bekerja di satu boks yang sama walaupun punya krunya masing-masing," lanjutnya.
Dari rangkaian peristiwa yang sudah ada sejauh ini, banyak pihak menilai Rossi dan Lorenzo sudah tak lagi bisa berada di bawah satu atap. Memburuknya relasi itu sendiri pernah pula mereka jalani ketika masih satu tim di Yamaha pada 2008-2010. Ini yang pada prosesnya mendorong dugaan kalau satu dari mereka bisa saja putar haluan membela tim lain musim depan.
"Sedari titik ini kejuaraan dunia takkan lagi sama karena saya tak bisa melihat Valentino dan Lorenzo bekerja sama lagi. Walaupun kontrak-kontrak sudah diteken, skenario bisa berubah," kata Carlo Pernat, manajer rider Ducati Andrea Iannone, kepada Motorsport.com.
"Sudah pasti tahun depan akan (jadi hubungan yang) kacau antara Marquez dan Valentino. Terkait Lorenzo, setelah ucapannya, Yamaha sudah pasti akan mengambil tindakan terhadap dirinya," lanjut Pernat.
Di Sepang lalu Lorenzo bukan cuma tertangkap kamera mengacungkan jempol ke bawah ketika Rossi menerima piala di atas podium. Ia juga terang-terangan mengaku sudah kehilangan seluruh rasa hormat kepada rekan setimnya sendiri.
Hal itu kemudian memicu rumor Lorenzo akan hengkang dari Yamaha di akhir musim. Kemungkinan itu yang kemudian coba diulas Motorsport.com.
Ducati disebut sebagai salah satu kemungkinan kuat untuk Lorenzo kalau cabut dari Yamaha. Tetapi skenario itu juga bukannya tanpa kendala.
Saat ini dua rider Ducati, Iannone dan Andrea Dovizioso, sama-sama sudah terikat kontrak untuk musim 2016. Kemungkinan Ducati menyediakan motor ketiga, seperti pernah dilakukan Honda pada 2011, juga tidak bisa dilakukan begitu saja terkait dengan penampilan tim musim ini, persiapan, dan juga peraturan.
Salah satu solusi adalah Lorenzo menggantikan salah satu rider Ducati musim depan. Namun, ini juga tidak akan mudah karena artinya Iannone atau Dovizioso akan menuju pintu keluar.
"Iannone punya kontrak dengan Ducati sampai 2016, seperti Lorenzo (dengan Yamaha)," tegas Pernat, walaupun menambahkan bahwa kemungkinan kombinasi Rossi-Iannone di Yamaha "akan luar biasa".
Kemungkinan tersebut, tambah Pernat, juga membuat otoritas MotoGP harus dapat mengendalikan situasi demi mendapat solusi. "Jelas bahwa sejumlah perkembangan dapat terjadi. Dan kalau itu benar-benar terjadi, Dorna harus terlibat. Tidak mungkin memutuskan kontrak karena seriusnya konsekuensi finansial. Ya, rider bisa berganti tempat, tapi perubahan semacam itu harus disetujui Dorna."
Setelah itu ada pula kemungkinan pertukaran lain yang melibatkan Honda. Tetapi ini juga tidak kalah pelik.
Pertama-tama, membentuk sebuah tim berisikan Lorenzo dan Marquez diyakini bisa berujung pada friksi. Apalagi keduanya juga bukan dua rider yang akrab-akrab amat satu sama lain--walaupun media Italia mengklaim keduanya punya "kesepakatan" anti-Rossi.
Sudah begitu, jika Lorenzo hijrah Honda maka apa yang selanjutnya akan terjadi pada Pedrosa? Mengingat Pedrosa sudah sepanjang karier membela Honda, mengirimnya ke Yamaha pasti bakal terasa janggal.
Satu solusi lain yang turut dikedepankan Motorsport.com adalah tidak ada perubahan apa-apa. Namun, tim kerja Yamaha nantinya secara tegas benar-benar akan dibagi menjadi dua kubu; yang pertama untuk Rossi dan yang kedua buat Lorenzo.
"Ada sejumlah skenario berbeda. Tetapi saya pikir beberapa kontrak bisa diubah walaupun sudah ditandatangani. Mari kita tunggu sampai akhir musim untuk melihat apa yang dapat dilakukan," sebut Pernat.
MotoGP Valencia pada akhir pekan akan menutup musim ini sekaligus menentukan siapa yang jadi juara dunia MotoGP; Rossi kini mengoleksi 312 poin sedangkan Lorenzo punya 305 poin.
Labels:
Cucupoker
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment