Wednesday, March 30, 2016

Ahok Putar Rekaman Transaksi Pungli Kuburan, Ibu Ini Langsung Bungkam Tak Bisa Berkutik Lagi



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam saat memimpin rapat pimpinan yang diselenggarakan di Balai Kota DKI, Senin, 28 Maret 2016.

Dalam rekaman dokumentasi rapim yang diunggah saluran YouTube resmi Pemerintah Provinsi DKI, Ahok, sapaan akrab Basuki, tengah menyimak pemaparan yang diberikan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ratna Diah Kurniati.

Ratna menerangkan tindakan pungutan liar atau pungli yang dilaporkan masih terjadi di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta bisa ada karena proses perizinan yang diterapkan pemerintah masih terlalu rumit.

"Proses perizinan masih membutuhkan waktu. Itu kondisi yang memungkinkan munculnya calo," ujar Ratna.

Mendengar hal tersebut, Ahok segera memotong pemaparan. Ahok mengatakan, praktik pungli ada karena pejabat Distamkam, terutama setiap Kepala TPU, melakukan pembiaran.

"Bukan karena di lapangan begini, begini, orang bisa pungli karena dibiarkan ada permainan. Ini (pemaparan yang disampaikan Ratna) alasan saja," ujar Ahok.

Ahok kemudian mengeluarkan telepon pintarnya. Ia memposisikan mikrofonnya agar mengarah ke speaker telepon pintar.

"Sekarang begini saja, ini suara Kepala TPU Petamburan. Semua (Kepala TPU) main, semua sama. Dengerin ya," ujar Ahok.

Dalam rekaman, terdengar suara percakapan antara dua orang. Mereka terdengar seperti tengah membahas perjanjian tentang biaya yang harus dibayarkan untuk melakukan pemakaman.

Ahok kemudian menghentikan rekaman. Ia diam sambil menatap Ratna. Menurutnya, Ratna telah gagal memastikan praktik pungli tidak terjadi. "Saya ingetin, ibu enggak mau. Ibu selalu bela, makanya saya marah," ujar Ahok.

Ratna mencoba membela diri dengan mengatakan ia telah memberi sanksi pemotongan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), juga merotasi kepala TPU yang bersangkutan.

No comments:

Post a Comment