Sunday, March 27, 2016

Lansia 62 Tahun Nikahi Remaja Putri 18 Tahun dengan Mahar Murah.



PERKAWINAN remaja cantik yang baru saja lulus SMU, Nur Nasirah Nazri 18 tahun bersama pria pilihan hatinya, duda berusia 62 tahun menjadi viral di media sosial (medsos) hingga saat ini.

Perbedaan usia yang cukup jauh itu menjadi pertanyaan bagi publik, kenapa gadis 18 tahun itu mau dinikahi duda beranak delapan. Apalagi maharnya juga tidak besar, hanya 7.000 ringgit Malaysia atau Rp 22,4 juta saja.

Sang mempelai wanita, Nur seperti dikutip dari eberita.org, menceritakan memang sangat menyukai Ismail meski telah tua. Adapun perkenalan mereka berawal dua tahun lalu.

Ismail merupakan seorang pensiunan Rubber Industry Smallholders Development Authority/RISDA (Otoritas Pengembangan Perkebunan Karet Rakyat Malaysia). Ismail juga merupakan pekebun dan sering minum di restoran milik ibunya, Salma Abdullah, 42, di Paka,Terengganu.

Saat berada di restoran, Nur selalu melakukan pekerjaan di dapur dan membantu mengambil pesanan dari pelanggan ibunya. Ketertarikan Nur berawal dari watak sang duda yang selalu bertanya kabarnya dan keluarga.

Selama berkunjung ke restoran itu, Nur tak mengetahui kalau Ismail ternyata menaruh menaruh hati padanya. Nur melayani Ismail sama seperti pelanggan lainnya yang berkunjung ke restoran milik ibunya.

Namun, sikap Ismail yang sanggup berterus terang kepada ibu dan bapaknya yang ingin menikahinya serta mau bersedia menunggu untuk menikahi Nur yang baru saja menamatkan SMU, membuat Nur membuka pintu hati untuk sang duda.

"Tak peduli apa kepada saya namun saya terimanya seadanya, dia begitu peduli dan menyayangi saya sepenuh hati. Lagipun perkawinan kami direstui keluarga, kami kawin dengan cara yang sah, ikut adat, cuma jarak usia saja berbeda, tapi itu bukan penghalang cinta kami," kata Nur.

Setelah mendapat persetujuan dari keluarga masing-masing, akhirnya Nur, anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Salma dan Mohd Nazri Mat Kidi, 54, dinikahi Ismail dengan mahar 7.000 ringgit Malaysia.

Adapun akad nikah dilaksanakan di rumah pengantin pria di Jalan Santong, Paka, Terengganu, 18 Maret 2016, pukul 10.30 malam. Setelah resmi menikah, gambar-gambar pernikahan mereka pun mulai menjadi viral di media sosial dengan komentar-komentar yang positif dan negatif.
Bunda Nur, Salma, juga merupakan teman baik Ismail yang kini menjadi menantunya, mengatakan telah lama mengenali lelaki yang dikenali panggilan Pok Well (dilafalkan Will), karena mereka tinggal sekampung.

"Selepas anak saya tamat Sijil Pelajaran Malaysia/SPM (SMU), dia (Ismail--) berkali-kali menyampaikan keinginannya untuk menikahi Nur, namun saya tidak memberikan keputusan karena perlu berbincang dengan Nur Nazirah dahulu."
"Akhirnya Nur Nazirah memberikan jawaban, barulah kami buat perbincangan lanjut lalu menetapkan tarikh perkawinan mereka," kata Salma yang merestui perkawinan pasangan tersebut.

Sengaja Buat Resepsi Kecil

Sedangkan harian Sinar Harian, melansir Pok Well sudah menduga masyarakat akan sinis menanggapi perkawinannya, makanya dalam resepsi yang diundang hanya pihak keluarga.

"Saya kawin minggu lepas, cuma buat resepsi untuk keluarga terdekat saja. Bukan mau merahasiakan, tapi sudah duga (jadi heboh), kalau buat resepsi besar,'' katanya pada Sinar Harian.

"Tapi, foto foto perkawinan kami tetap tersebar di Facebook. Saya tak baca karena tak ada akun, kawan dan keluarga yang beritahu.''

"Mereka mungkin sebarkan untuk maksud positif tetapi jadi negatif bila ada yang berniat tak baik."

Meski perkawinannya menjadi buah bibir, tapi Pok Well mengaku tidak terganggu.

"Saya seperti biasa, malas untuk mencari tahu apa kata orang. Mungkin mereka tak ada kerja dan suka buang masa dengan kisah orang lain.''

"Kita tak tahu maksud sebenar mereka yang menyebarkan berita dan kadang-kadang ditambahi fitnah.''

"Semua itu tak mendatangkan kerugian kepada saya sebab saya bukan orang terkenal, bukan politikus. Benda-benda seperti ini (gadget) tak boleh disekat, mereka bebas beri pendapat."

Pok Well enggan membeber kisah cintanya pada Nur hingga ke pelaminan, khawatir akan menimbulkan pemikiran negatif pihak tidak bertanggungjawab.

"Saya sudah mengenali istri agak lama tetapi baharu sekarang sampai jodoh. Saya sudah menduda 10 tahun dan semua berlaku ketentuan Allah."

No comments:

Post a Comment