Sunday, March 13, 2016

Dugaan Ahok Bahwa Penjual Minuman Di Monas Menggunakan Air Comberan Tidak Meleset



Jauh jauh hari ahok pernah mengatakan dengan tegas bahwa PKL monas bikin sirup pakai air comberan

Akibat omongan ahok pedas ahok tersebut banyak preman preman yang menjadi beking pkl monas marah marah sama ahok dan ingin memidanakan ahok

Dikutip islamnkri.com dari media online kompas.com , Rabu, 20 Mei 2015 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk turut berperan dalam penjualan kuliner di program Lenggang Jakarta di Lapangan Eks IRTI Monumen Nasional (Monas).

Nantinya, tiap kios yang berada di Lenggang Jakarta akan ditempeli kertas lulus uji BPOM sehingga warga tidak akan takut maupun khawatir lagi untuk membeli makanan di pedagang kaki lima (PKL) Monas ini.

“Kemarin-kemarin, bule-bule kalau ke Monas berani makan enggak? Enggaklah, bikin sirup saja pakai air comberan. Tapi, sekarang kan ada BPOM juga, jadi bule-bule dan orang kantoran tertarik makan di sini (Lenggang Jakarta),” kata Basuki seusai meninjau persiapan pelaksanaan Lenggang Jakarta di Monas, Rabu (20/5/2015).



Satpol PP berhasil ungkap jaringan penjual minuman di monas yang menggunakan air tetesan rel kereta api.

Masyarakat harus waspada jika ingin beli minuman di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Ternyata para penjual berbuat curang dengan menggunakan air mentah atau kotor untuk membuat minuman itu.

Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat pun langsung menindak lapak PKL yang berada di bawah rel kereta di sekitar Masjid Istiqlal. Hal ini menindaklanjuti informasi masyarakat keberadaan PKL yang kerap menampung air tetesan dari rel kereta dan digunakan untuk membuat minuman.

“Lapaknya langsung diangkut, jadi mereka jual minuman tapi bahan airnya tetesan air dari atas rel kereta, itu kotor sekali,” ujar Kasatpol PP Jakarta Pusat Iyan Sophian Hadi, Jumat (11/3/16).

Petugas pun langsung mengangkut seluruh lapak PKL dan alat penyaring air. “Bahan baku airnya itu sangat berbahaya karena bukan air bersih, masyarakat bisa rawan terjangkit penyakit nantinya,” katanya.

Kawasan rel kereta di sekitar Masjid Istiqlal memang kerap digunakan PKL sebagai pintu masuk ke kawasan Monas. Petugas sendiri ditugaskan untuk berjaga di sisi Jalan Perwira agar mereka tidak bisa melintas masuk ke kawasan Monas.

Kepala Satgas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat, Hari Apriyanto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah air tersebut memang benar dari limbah tetesan rel kereta, namun besar kemungkinan hal tersebut benar.

“Jadi sampai ini belum bisa memastikan air itu berasal dari tetesan rel, tapi ya kayaknya gitu (air tetesan rel),” ujar Hari kepada merdeka.com, Sabtu (12/3/16).

Hari menambahkan, masyarakat sekitar memang sudah curiga dengan es teh yang dijajakan oleh para pedagang lantaran tidak jelas pembuatan teh tersebut bahkan tidak terlihat ada proses memasak teh di tempat para pedagang tersebut biasa berkumpul.

“Orang-orang di sekitar sana memang curiga, mereka jualan es tapi enggak keliatan mereka masaknya di mana, enggak ada kompor atau kegiatan pembuatan tehnya juga,” terangnya.

Meski masyarakat menyangsikan teh tersebut, Hari mengatakan, tidak ada warga yang melapor ke pihak yang berwenang terkait kegiatan itu. “Mereka memang curiga tapi mereka enggak sangka aja kalau air yang dijadikan bahan dasar es teh tersebut dari air mentah,” pungkasnya.

Atas kejadian ini satu orang sudah diamankan di Polsek Gambir, Jakarta Pusat berinisial S. Namun hingga kini pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka

Selain pakai air tetesan rel, pedagang di Monas gunakan gelas bekas

Satpol PP Jakarta Pusat mengungkap kecurangan pedagang minuman di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Pedagang itu menjual minuman pakai air tetesan rel kereta api.

Tentu saja sangat kotor dan tidak higienis. Tak hanya itu, gelas bekas juga dipakai.

“Bukan hanya airnya, gelasnya juga sisa- sisa pemulung,” kata Kasatpol PP Jakarta Pusat Iyan Sophian Hadi, Jumat (11/3/16).

Iyan pun mengimbau masyarakat untuk tidak membeli atau berhati-hati jika ingin belanja di kawasan Monas. “Kita sarankan masyarakat tidak membeli,” ucapnya.

Sebelumnya, masyarakat harus waspada jika ingin beli minuman di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Ternyata para penjual berbuat curang dengan menggunakan air mentah atau kotor untuk membuat minuman itu.

Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat pun langsung menindak lapak PKL yang berada di bawah rel kereta di sekitar Masjid Istiqlal. Hal ini menindaklanjuti informasi masyarakat keberadaan PKL yang kerap menampung air tetesan dari rel kereta dan digunakan untuk membuat minuman.

“Lapaknya langsung diangkut, jadi mereka jual minuman tapi bahan airnya tetesan air dari atas rel kereta, itu kotor sekali,” ujar Kasatpol PP Jakarta Pusat Iyan Sophian Hadi.

No comments:

Post a Comment