Hasil survei lembaga kajian Populi Center menunjukkan bahwa tingkat
kepercayaan responden terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama tetap tinggi. Jumlah responden yang tidak percaya Ahok, sapaan
akrab Basuki, terlibat kasus korupsi terhitung besar.
Peneliti
Populi Center Nona Evita mengatakan responden dimintai pendapat mereka
mengenai kemungkinan keterlibatan Ahok dalam kasus pengadaan
Uninterruptible Power Supply (UPS) serta kasus pembelian lahan Rumah
Sakit Sumber Waras. “Hampir separuh responden menyatakan tidak percaya
dengan isu yang menyatakan bahwa Ahok terlibat kasus UPS,” katanya di
Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 12 Desember 2015.
Responden
yang menyatakan tidak percaya mencapai angka 46,2 persen. Sementara yang
tidak menjawab 6,5 persen, dan yang tidak mengatahui kasusnya sebesar
31,2 persen. Responden yang menyatakan sangat percaya dan percaya hanya
sebesar 13,7 persen.
Untuk isu keterlibatan Ahok dalam kasus
pembelian lahan Sumber Waras yang telah dilaporkan Badan Pemeriksa
Keuangan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, sebanyak 38,5 persen
menyatakan tidak percaya. Responden yang percaya dan sangat percaya
mencapai 17 persen. Dalam kasus yang satu itu, responden yang tidak
menjawab sebanyak 7 persen dan tidak tahu kasusnya mencapai 36 persen.
Survei dilakukan terhadap 400 responden dengan proporsi gender seimbang. Responden dipilih secara bertingkat (multistage random sampling),
yaitu dari pengacakan untuk kelurahan, Rukun Tetangga, keluarga, dan
akhirnya terpilih di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta
Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei ini
memiliki tingkat kesalahan 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
No comments:
Post a Comment