Sunday, January 10, 2016

Suami Menggenjot Becak Buat Makan,Istri Malah Dihenjot Tetangga



Nasrun (25) warga Sungai Pauh Pusaka, Langsa Barat, Aceh, tahu persis akan sanksi yang diberikan oleh Wilayatul Hisbah jika ketauan berbuat zina. Tapi agaknya dia tak peduli akan sanksi yang demikian ngeri tersebut.

Soal pantat yang babak belur, itu jelas. Tapi rasa malunya itu lho, sebab hukuman cambuk itu dilaksanakan di ruang terbuka, sehingga disaksikan khalayak. Pemprov Aceh memang ingin mempermalukan warganya yang tak bisa menjaga kemaluannya tersebut.

Di kampungnya sekarang ada keluarga baru, suami istri yang tinggal di rumah kontrakan. Haris, 28, sebagai suami, pekerjaan sehari-harinya jadi tukang becak, sedangkan istrinya, Hanifah, pekerjaannya adalah: ikut suami alias ibu rumahtangga biasa. Bagi Nasrun, soal pekerjaan suami istri itu sebodo amat. Yang jelas, kali pertama melihat Ny. Hanifah hatinya langsung berkata, “Wah, ini tipe istri yang enak digenjot dan perlu.”

Ya, sebagai lelaki bujangan, Nasrun memang langsung terpikat anak penampilan bini Haris tersebut. Tapi karena bujangan jorok, yang di otaknya hanya soal selangkangan melulu. Sejak itu dia selalu mencoba mencermati bini tetangga tersebut. Setan yang tahu niat Nasrun selaku konstituennya, langsung memberi semangat. “Kalau ente mau, satu putaran juga kena, Bleh…..!” kata setan.

Ah, kok kayak Pemilu saja. Lha memang iya, karena tujuannya juga sama, coblosan! Cuma bedanya, di Pemilu yang dicoblos kartu suara di bilik suara. Sedangkan soal asmara yang membelit Nasrun, yang dicobos Ny. Hanifah di bilik rumah. Cuma beda tipis, kan?

Karena setan sudah jadi sponsor tunggal, dengan mudah Nasrun bisa berkenalan dengan Hanifah. Dari sini mulai terungkap bahwa Haris suaminya bila cari nafkah sampai larut malam, bahkan sering pula menginap dibecaknya. Otak Nasrun langsung jalan: ini peluang emas yang tak boleh disia-siakan.

Nasrun terus mendekati Hanifah. Istri Haris yang sebenarnya memang sering kesepian, tak mampu menolak agresifitas pemuda tetangga itu, sehingga akhirnya, di kala rumah sedang sepi dia bertekuk lutut dan berbuka paha untuk Nasrun. Wah, ternyata pelayanan anak muda itu memang luar biasa. Ibarat main bola, tendangannya selalu akurat.

Demikianlah, Nasrun-Hanifah yang sudah berkoalisi, asal ada kesempatan langsung eksekusi. Cuma yang terjadi beberapa hari lalu sungguh sial, dikala keduanya sedang bergumul antara hidup dan mati, eh…..Haris pulang lebih cepat dan memergoki. Tentu saja dia tak terima. Bagaimana mungkin dia di tengah malam menggenjot becak, kok di rumah istri digenjot orang?

Skandal Nasrun-Hanifah sudah ditangani pihak Wilayatul Hisbah. Sanksinya bisa ditebak, hukum cambuk. Tapi rupanya Nasrun tidak gentar. Jika sudah menjalani hukuman tersebut dia siap menikahi Hanifah asalkan sudah dicerai suaminya. “Aku kadung mencintai dia, cintaku setinggi gunung Mahameru.” Ujarnya ngegombal.

No comments:

Post a Comment